KOMPAS.com - Arkeolog yang melakukan penggalian di makam mumi berusia 3.500 tahun menemukan hal yang tidak terduga.
Dalam makam itu, para arkeolog menemukan kitab orang mati yang berisi mantra untuk membimbing orang yang meninggal di akhirat.
Baca juga: Apa Itu Kitab Orang Mati Mesir Kuno?
Kitab orang mati-yang berupa gulungan sepanjang 13-15 meter ini ditemukan di pemakaman Tuna al-Gebel di Mesir tengah, situs yang didirikan pada masa Kerajaan Baru sekitar 1550 hingga 1070 SM.
Mengutip Science Alert, Rabu (1/11/2023) gulungan semacam itu adalah komponen umum penguburan di Mesir kuno dan mantera adalah bentuk jaminan perjalanan orang yang sudah meninggal ke alam baka.
Kitab orang mati ini bukan satu-satunya ditemukan di makam. Arkeolog juga menemukan mumi, yang kemungkinan merupakan pejabat tinggi.
Beberapa di antaranya masih berada dalam sarkofagus batu berornamen dalam kondisi terpelihara dengan baik. Termasuk mumi, Ta-de-Isa, putri seorang pendeta tinggi.
Penggalian makam juga mengungkap toples langka yang terbuat dari pualam. Wadah itu biasanya digunakan untuk menyimpan organ penting selama mumifikasi dan jimat.
Menemukan kitab orang mati bukanlah hal yang aneh, namun sangat jarang sehingga menjadikan temuan yang berharga dan menarik.
Kendati demikian, Foy Scalf, ahli Mesir di University of Chicago mencatat bahwa tidak banyak informasi mengenai gulungan tersebut sehingga sulit untuk mengetahui betapa pentingnya kitab itu tanpa penelitian lebih lanjut.
Perjalanan menuju akhirat, menurut kepercayaan Mesir kuno dianggap cukup sulit.
Baca juga: Dipercaya sebagai Hasil Tulisan Malaikat, Apa Isi Kitab Raziel?
Sehingga kitab orang mati yang ditempatkan bersama almarhum di dalam kubur dimaksudkan untuk membantu roh menemukan jalannya ke sana.
Melansir IFL Science, kitab orang mati ini bukanlah sebuah buku.
Itu adalah kumpulan mantra yang tidak memiliki tatanan, struktur, atau narasi formal.
Masing-masing mantra dalam kitab orang mati Mesir kuno dirancang untuk membantu orang yang sudah meninggal mengtasi tantangan yang mungkin mereka temua di akhirat.
Menurut kepercayaan Mesir Kuno, orang mati diharuskan melakukan perjalanan melalui dunia bawah untuk bertemu dengan dewa Osiris, di mana mereka akan diadili sesuai dengan kebenaran yang mereka jalani.