Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Sampah Luar Angkasa Mencemari Bumi

Kompas.com - 21/10/2023, 10:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkap sampah luar angkasa ternyata menimbulkan polusi di sekitar Bumi.

Sebab, sampah luar angkasa seperti bongkahan roket, serta satelit mati yang terbakar saat masuk kembali ke atmosfer meninggalkan jejak logam yang sangat kecil di atmosfer planet, termasuk uap logam yang dihasilkan oleh wahana tersebut.

Saat ini, belum diketahui apa dampak dari jejak dari sampah-sampah luar angkasa ini. Namun dengan meningkatnya laju peluncuran benda ke luar angkasa, jumlah uap logam di stratosfer diperkirakan akan meningkat.

Baca juga: Bagaimana Cara Membersihkan Sampah Luar Angkasa?

Studi mengenai dampak sampah luar angkasa ini dilakukan sekelompok tim peneliti yang dipimpin oleh fisikawan Daniel Murphy dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Mereka mengungkapkan perlunya penyelidikan terhadap uap logam di atmosfer dan proyeksi tentang bagaimana hal itu akan berubah seiring waktu.

“Saat ini, bahan tahan api dalam partikel stratosfer sebagian besar adalah besi, silikon, dan magnesium dari sumber meteorik alami,” tulis para peneliti dalam makalah baru mereka.

Namun, jumlah material dari masuknya kembali roket dan satelit tingkat atas diperkirakan akan meningkat secara dramatis dalam 10 hingga 30 tahun ke depan.

Akibatnya, jumlah aluminium dalam partikel asam sulfat stratosfer diperkirakan akan sebanding dengan atau bahkan melebihi jumlah besi meteorik, dengan konsekuensi yang tidak diketahui.

Baca juga: Bersihkan Sampah Luar Angkasa, Misi Uji Coba ELSA-d Diluncurkan

Dampak sampah luar angkasa pada Bumi

Dikutip dari Science Alert, Selasa (17/11/2023) benda luar angkasa buatan manusia pada akhirnya akan mengalami deorbit dan jatuh kembali ke Bumi.

Saat ini pun objek mulai dirancang menggunakan bahan-bahan yang akan terbakar di bagian atas atmosfer, bukannya jatuh di permukaan.

Baca juga: Mengapa Orbit Bumi Harus Dilindungi dari Sampah Luar Angkasa?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com