Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Misi Bulan, Ahli Mulai Merancang Pembangunan Jalan di Bulan

Kompas.com - 15/10/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persiapan misi untuk mendarat di Bulan terus dipersiapkan. Namun ada beberapa kendala yang harus dihadapi saat menjalankan misi tersebut.

Dalam persiapan misi Bulan dengan berbagai rencana untuk menjadikan satelit Bumi ini sebagai pangkalan untuk misi jelajah luar angkasa di masa depan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

Sebab, Bulan bukanlah tempat yang ramah, dikutip dari IFL Science, Jumat (13/10/2023) .

 

Tanah Bulan yang disebut regolith adalah kumpulan partikel berdebu yang tajam, abrasif, dan mungkin beracun yang dapat menempel pada pakaian antariksa, merusak peralatan, dan bahkan dapat menyebabkan astronot mengalami reaksi alergi terhadapnya.

Ini pernah terjadi pada Harrison Schmitt, astronot Apollo 17, yang mengalami reaksi alergi karena regolith Bulan.

Dengan kondisi tersebut, akan lebih mudah bagi astronot untuk bekerja dan mendarat di tempat yang permukaan padat, misalnya dengan membangun jalan di Bulan.

Saat ini, para peneliti telah menemukan cara untuk melakukan hal tersebut.

Baca juga: Persiapan Misi ke Bulan, Nasa Cari Toilet untuk Astronotnya

Membangun jalan untuk misi Bulan

Tim peneliti melakukan percobaan untuk membuat permukaan padat di Bulan dengan menggunakan simulasi.

Dalam simulasi itu peneliti menggunakan laser karbon dioksida untuk melihat apakan mereka dapat melelehkan regolith Bulan menjadi sesuatu yang lebih aman dan kokoh.

Dilansir dari New Scientist, peneliti menggunakan laser 12 kilowatt untuk memanaskan bubuk yang terbuat dari plagioklas, olivin, dan piroksen, yang dikembangkan sebagai pengganti regolith.

Pada suhu 1200 derajat Celsius, debu memadat dan berubah menjadi struktur kaca berwarna hitam dengan kuat tekan sebanding dengan beton, sehingga dapat digunakan sebagai permukaan jalan.

"Ini membuat transportasi di bulan lebih mudah,” kata Miranda Fateri dari Universitas Aalen di Jerman.

Eksperimen sebelumnya telah menggunakan laser untuk memadatkan replika tanah di Bulan, namun Fateri mengatakan sinar selebar 10 Cm, milik timnya adalah yang terlebar yang pernah digunakan.

Baca juga: Misi ke Bulan, Rover India Selesai Jelajahi Permukaan Bulan

 

Peneliti kemudian menggunakan laser untuk membuat bentuk segitiga yang saling bertautan dari tanah bulan, berukuran 25 Cm di setiap sisinya.

Mereka membayangkan bahwa bentuk-bentuk ini dapat diletakkan di permukaan bulan seperti ubin untuk membuat jalan yang dapat dilalui kendaraan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com