Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 13:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Kelelawar dianggap telah berperan dalam kemunculan SARS-CoV-2 yang memicu pandemi Covid-19 beberapa pada tahun 2020 lalu.

Namun di sisi lain, kelelawar merupakan salah satu hewan yang luar biasa di antara mamalia di planet ini.

Hal tersebut bukan hanya karena kemampuan terbang mereka, tetapi juga umur panjang.

Selain itu, meski menjadi reservoir banyak virus, kelelawar juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, serta kekuatannya untuk bisa terhindar dari kanker.

Baca juga: Mengapa Kelelawar Tidur Terbalik? Ini Penjelasan Sains

Kelelawar kebal kanker

Karakteristik tersebut membuat kelelawar menjadi hewan yang menarik untuk diselidiki karena mungkin dapat berperan dalam membantu kesehatan manusia.

Dengan lebih memahami mekanisme sistem kekebalan tubuh kelelawar yang mentolerir infeksi virus, peneliti mungkin akan lebih mampu mencegah wabah penyakit dari hewan ke manusia dan juga dari kanker.

Kemampuan kelelawar tersebut kemudian dijelaskan dalam sebuah makalah baru berjudul 'Long read sequencing reveals rapid evolution of immunity and cancer related genes in bats' yang dipublikasikan di Genome Biology and Evolution.

Dikutip dari Phys, Rabu (20/9/2023) dalam makalah itu dijelaskan evolusi yang cepat pada kelelawar dapat menjelaskan kemampuan hewan itu menjadi inang dan bertahan dari infeksi maupun terhindar dari kanker.

Baca juga: Kelelawar Inang Virus SARS, Hendra hingga Covid-19, Ahli Peringatkan

Analisis menemukan adaptasi genetik dalam enam protein terkait perbaikan DNA dan 46 protein dalam kelelawar yang berhubungan dengan kanker.

Gen yang berhubungan dengan kanker tersebut diubah dan diperkaya lebih dari dua kali lipat pada kelompok kelelawar dibandingkan dengan mamalia lainnya.

"Dengan menghasilkan genom kelelawar baru ini dan membandingkannya dengan mamalia lain, kami menemukan adaptasi baru yang luar biasa dalam gen antivirus dan antikanker pada kelelawar," kata Armin Scheben, penulis utama studi.

Temuan ini pun menjadi langkah pertama untuk menerjemahkan penelitian tentang biologi kelelawar yang unik menjadi wawasan yang relevan untuk mengobati penuaan dan penyakit seperti kanker pada manusia.

Baca juga: Bagaimana Kelelawar Vampir Beradaptasi Meminum Darah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com