Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2023, 08:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mengapa air seni berwarna kuning? - Ronan, usia 9 tahun, Greenslopes, Brisbane.

Oleh: Jaquelyne Hughes

TERIMA kasih atas pertanyaanmu, Ronan.

Tubuh kita menggunakan nutrisi dari makanan yang kita makan. Namun, proses yang terlibat dalam pencernaan juga menghasilkan apa yang kita sebut “produk sampingan”.

Baca juga: Warna Urine Ungkap Status Kesehatan Anda

Di situlah bahan kimia baru tercipta di sepanjang proses tersebut.

Beberapa produk sampingan dalam tubuh ini adalah limbah, dan tubuh kita memiliki sistem pengolahan limbah yang cerdas untuk membuangnya.

Beberapa limbah keluar melalui kotoran kita. Dan limbah yang dapat larut dalam air akan keluar melalui air seni. Kita menyebutnya limbah “larut dalam air”.

Larut dalam air berarti dapat dilarutkan dalam air.

Dan bagian tubuh yang bertugas “membuat” air seni disebut ginjal. Bentuknya seperti kacang merah.

Keseimbangan yang rumit

Ginjal bekerja sepanjang waktu untuk memastikan tubuh memiliki keseimbangan yang tepat antara air, garam, dan bahan kimia serta tidak terlalu banyak limbah yang larut dalam air.

Ginjal memiliki filter khusus di dalamnya yang membantu memilah-milah bagian yang berguna dari limbah.

Ginjal juga bertugas mengangkut limbah yang larut dalam air dari ginjal menuju dua pipa khusus yang disebut “ureter” dan masuk ke dalam kandung kemih (yang terletak di dekat alat kelamin).

Ketika kandung kemih penuh, kandung kemih akan mengirimkan pesan melalui saraf ke otak yang membuat kita merasa ingin buang air kecil.

Baca juga: Apa Warna Urine yang Normal?

Jadi, …. mengapa warnanya kuning?

Salah satu produk limbah yang larut dalam air yang dikeluarkan oleh ginjal ke dalam air seni kamu adalah bahan kimia yang disebut urobilin, dan berwarna kuning.

Warna urin bergantung pada seberapa banyak urobilin di dalamnya dan seberapa banyak air di dalamnya.

Jika urin berwarna kuning muda, itu berarti kita telah minum banyak air dan ada banyak air dalam urin. Kita menyebutnya “terhidrasi”.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com