Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ubur-ubur termasuk anggota laut planktonik dari kelas Scyphozoa (filum Cnidaria), yang merupakan kelompok hewan invertebrata yang terdiri dari sekitar 200 spesies.

Ubur-ubur memiliki beberapa keunikan. Salah satunya, hewan lunak ini tidak memiliki otak, yang merupakan organ penting bagi makhluk hidup.

Kebanyakan hewan memiliki semacam pusat saraf terpusat, alias otak, meskipun banyak juga yang hanya memiliki versi sederhana yang disebut ganglia atau konsentrasi saraf yang mengendalikan saraf lain di sekitar mereka. Lantas, mengapa ubur-ubur tidak mempunyai otak?

Ubur-ubur tidak punya otak, tapi tetap punya saraf

Dilansir dari PBS Nature, ubur-ubur tidak memiliki saraf sentral, namun ubur-ubur memiliki dua sistem saraf.

Baca juga: Seperti Apa Fosil Ubur-ubur Tertua yang Pernah Ditemukan?

Ubur-ubur mempunyai jaring saraf besar yang mengontrol kemampuan renang dan jaring saraf kecil yang mengontrol semua perilaku lainnya.

Jaringan saraf kecil di seluruh tubuh ubur-ubur memungkinkan hewan ini untuk mengetahui tempat bagian-bagian tubuhnya berada dan bertindak sesuai dengan pengetahuan itu, misalnya ubur-ubur dapat menggunakan satu tentakel untuk memindahkan mangsa ke mulutnya.

Sementara itu, jaring saraf besar mencakup rhopalia, struktur mirip jari di tepi "lonceng" ubur-ubur. Ini mengandung kristal yang membuat ubur-ubur dapat merasakan gerak naik turun dan bintik pigmen kecil yang mungkin membuat ubur-ubur merasakan cahaya, bahan kimia, atau kombinasi keduanya.

Setiap rhopalium membantu mengoordinasikan gerakan berenang sehingga tidak mengherankan bahwa sebagian besarnya terletak di dekat otot renang.

Baca juga: Benarkah Ubur-ubur Tidak Punya Jantung?

Rebecca Helm, peneliti di Woods Hole Oceanographic Institute, mengatakan, ubur-ubur memiliki jaringan kumpulan saraf kooperatif yang berkomunikasi satu sama lain dan beberapa kantong saraf terpusat, tetapi tidak memiliki pengontrol utama.

Menurut Helm, hal ini baik bagi ubur-ubur ketika, misalnya, penyu menggigit sebagian tubuhnya. Pasalnya, itu bukanlah akhir dari segalanya karena ubur-ubur dapat tetap hidup meski kehilangan sebagian dari server tersebut.

Sejauh ini, para ilmuwan hanya bisa berspekulasi mengapa ubur-ubur tidak berevolusi mempunyai pusat saraf atau otak.

Helm menjelaskan, nenek moyang ubur-ubur bercabang ke satu sisi pohon kehidupan, jadi mungkin saja evolusi sistem saraf terpusat terjadi sejak awal di cabang tempat manusia berada, namun ubur-ubur tidak termasuk di dalamnya.

Baca juga: Seperti Apa Ubur-ubur Aneh dengan 24 Mata yang Baru Ditemukan?

Meski demikian, sistem saraf sederhana yang dimiliki ubur-ubur telah membantu hewan ini untuk bertahan hidup dengan baik, kata Helm.

Perlu diingat juga bahwa meskipun ubur-ubur tidak memiliki otak seperti kebanyakan makhluk hidup lainnya, ubur-ubur tetap mempunyai saraf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com