Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa planet di tata surya memiliki cincin, salah satunya adalah Saturnus dengan cincinnya yang sangat megah dan terang.

Dalam gambar yang sering kita lihat, cincin Saturnus terlihat solid, memiliki permukaan datar dan lebar yang hampir selebar jarak antara Bumi dan Bulan.

Lantas, mengapa pesawat ruang angkasa tidak mendarat di cincin Saturnus untuk mempelajari Saturnus dan bulan-bulannya?

Pendaratan di cincin Saturnus, mungkinkah?

Dilansir dari NASA, cincin Saturnus memang terlihat kokoh, namun cincin ini sebenarnya adalah kumpulan puing yang "dipaksa" oleh gaya gravitasi hingga membentuk cincin yang rapat.

Cincin Saturnus terdiri dari milyaran potongan kecil batu dan es. Para astronom percaya bahwa bongkahan debu ini dulunya adalah komet atau meteoroid yang lebih besar yang dihancurkan oleh gravitasi besar Saturnus sebelum menghantam planet tersebut.

 Baca juga: Apa Itu Fenomena Oposisi Saturnus?

Sebagian besar bebatuan dan bongkahan es di dalam cincin Saturnus berukuran sebesar butiran debu, namun ada juga yang ukurannya hampir sebesar rumah.

Saturnus dan beberapa bulannya menyatukan semua puing tersebut dalam cengkeraman gravitasi yang kuat. Bulan Saturnus seperti Pan, Atlas, dan Pandora disebut bulan penggembala karena mereka yang menggiring partikel ke dalam cincin Saturnus.

Menurut Dr. Marc Rayman, salah satu ilmuwan di NASA, kita bisa saja sangat berani dan meminta pesawat ruang angkasa untuk mencoba mendarat di bongkahan besar di dalam cincin Saturnus. Namun, jika bongkahan lainnya beterbangan, itu akan sangat berbahaya.

Jadi, Dr. Rayman mengatakan, lebih baik untuk tidak mencoba mendarat di cincin Saturnus dan terus mempelajarinya dari jarak yang aman. Pasalnya, selama ini, para ilmuwan pun dapat belajar banyak dengan mempelajari cincin dari jarak jauh.

Baca juga: Studi Ungkap Atmosfer Saturnus Menyimpan Jejak Badai Dahsyat Kuno

Cincin Saturnus sangat terang

Sistem cincin Saturnus adalah satu-satunya yang cukup besar untuk dapat dilihat melalui lensa mata teleskop amatir pada umumnya.

Melansir BBC Sky at Night Magazine, cincin Saturnus sangat mencolok karena terdiri dari partikel yang sangat reflektif yang tak terhitung jumlahnya, sedangkan komponen sistem cincin lainnya lebih sempit dan terdiri dari materi yang kurang reflektif.

Selain itu, dari Bumi, Uranus dan Neptunus berjarak lebih jauh dibandingkan Saturnus sehingga cincin sempit mereka hanya berjarak beberapa detik busur di langit malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com