Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Efek Berbahaya Konsumsi Makanan Cepat Saja Setiap Hari

Kompas.com - 06/08/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Makanan cepat saji atau fast food bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan.

Ini lantaran makanan cepat saji dikenal tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula.

Baca juga: Ini Bukti Baru Makanan Cepat Saji Rugikan Kesehatan

Namun disisi lain makanan siap saji ini menjadi makanan yang nyaman, cepat, dan murah sehingga membuat orang tertarik dan datang membelinya.

Survei yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan sekitar 37 persen orang dewasa mengonsumsi makanan cepat saji pada hari tertentu.

"Industri makanan cepat saji sengaja membuat makanan sangat enak, mengemasnya dengan garam, lemak, dan gula, di tambah lagi dengan aroma sangat lezat yang akan membuat seseorang datang kembali," kata Rachel Gargano, RD, ahli diet di Top Nutrition Coaching.

Baca juga: Bagaimana Makanan Cepat Saji Merusak Hormon

Lalu apa yang terjadi saat kita makan makanan cepat saji setiap hari? Berikut risikonya seperti dikutip dari Livestrong.

1. Membahayakan jantung

Sebagian besar makanan cepat saji--bahkan pilihan yang lebih sehat, memiliki jumlah natrium dan lemak jenuh yang lebih tinggi.

Dan mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari, terutama makanan yang digoreng dapat berdampak negatif bagi kesehatan jantung.

"Studi terbaru menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji bahkan hanya satu kali per minggu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Gargano.

Menurut sebuah studi Juli 2012 di ‌Circulation‌, orang yang mengonsumsi makanan cepat saji setidaknya dua kali seminggu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 56 persen dibandingkan dengan orang yang tidak makan makanan cepat saji.

Baca juga: Bahayanya Makanan Instan dan Cepat Saji bagi Kesehatan

"Dengan jumlah natrium, lemak jenuh, dan lemak trans yang begitu tinggi, tidak hanya meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi tetapi juga membuat kerusakan dan penyumbatan di arteri yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular," terang Gargano lagi.

Memiliki natrium ekstra dalam aliran darah bisa meningkatkan volume darah di dalam pembuluh. Hal tersebut meningkatkan tekanan darah dan artinya jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Studi yang dimuat di Circulation juga menemukan mereka yang makan makanan cepat saji dua kali seminggu atau lebih meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 27 persen.

"Industri bertujuan membuat makanan cepat saji mudah dimakan. Ini berarti lebih sedikit mengunyah, lebih sedikit serat, dan lebih banyak lemak," kata Gargano.

"Jika Anda bisa memakannya lebih cepat, itu artinya Anda akan memakannya lebih banyak. Tapi ini berarti menggunakan banyak karbohidrat sederhana yang tidak tidak perlu banyak untuk dikunyah dan dihancurkan," sambungnya.

Baca juga: Konsumsi Makanan Cepat Saji Sebabkan Gejala DBD Sulit Terdeteksi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com