Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara Baru Virus Covid-19 Menginfeksi Sel Tubuh

Kompas.com - 19/07/2023, 19:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Belum lama ini, para ilmuwan menemukan cara baru virus corona penyebab Covid-19 atau yang dikenal sebagai SARS-CoV-2, mengfinfeksi sel tubuh manusia.

Cara infeksi baru dari virus SARS-CoV-2 itu ditemukan oleh para peneliti dari Heidelberg Medical Faculty, Heidelberg University Hospital dan German Cancer Research Center.

Mereka menyelidiki hubungan molekuler yang mendorong infeksi dan penyebaran virus penyebab Covid-19 tersebut.

Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Molecular Cell ini menjadi titik awal untuk pengembangan bentuk terapi antivirus.

Dilansir dari Phys, Rabu (19/7/2023), virus corona SARS-CoV-2 merupakan penyebab pandemi Covid-19, yang memicu respons stres pada sel tubuh yang terinfeksi yang kemudian memungkinkan masuknya virus ke dalam sel.

Baca juga: Ilmuwan: Hidung Jadi Pintu Masuk Penularan Virus Covid-19 dalam Tubuh

Cara terapi baru untuk infeksi virus Covid

Dalam penelitian mereka untuk mencari mekanisme molekuler yang mendasarinya, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Heidelberg dan Rumah Sakit Universitas Heidelberg (UKHD), bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kanker Jerman (DKFZ) dan Universitas Bristol, mengidentifikasi faktor seluler yang disebut NUAK2.

Jumlah NUAK2 ini meningkat oleh respons stres seluler yang ditimbulkan oleh virus SARS-CoV-2, sehingga mendorong masuk dan menyebarnya virus corona dalam sel manusia.

Dengan demikian, para peneliti menyebut bahwa NUAK2 dapat menjadi target baru untuk pengembangan agen antivirus.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Ralf Bartenschlager, Kepala Divisi Virologi Molekuler di Pusat Penyakit Menular di UKHD dan Dr. Vibhu Prasad, Ilmuwan di bidang Virologi Molekuler kini telah menganalisis jalur molekuler yang terlibat dalam infeksi SARS-CoV-2 di dalam sel.

Protein seluler NUAK2 memainkan peran sentral dalam proses infeksi virus Covid pada sel tubuh manusia.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus RNA di Lautan Seluruh Dunia, Kok Bisa?

 

Dalam studi ini, para ilmuwan Heidelberg menguji hipotesis tersebut dengan cara memblokir NUAK2 di dalam sel dan mengamati berkurangnya infeksi sel oleh partikel SARS-CoV-2.

Selanjutnya, para ilmuwan menemukan bahwa NUAK2 mengatur jumlah ACE2, reseptor untuk virus, pada permukaan sel.

"Selain itu, penelitian kami menunjukkan peningkatan kadar NUAK2 pada sel yang terinfeksi juga meningkatkan jumlah reseptor pada sel yang tidak terinfeksi. Akibatnya, sel-sel ini juga menjadi lebih terinfeksi SARS-CoV-2," ungkap Dr Vibhu Prasad.

Ia menambahkan, korelasi ini dapat ditunjukkan tidak hanya pada SARS-CoV-2 yakni virus penyebab Covid-19, tetapi juga dengan spesies virus corona lainnya.

Baca juga: Ilmuwan Sabotase Bagian Virus Corona untuk Melawan Covid-19, Studi Jelaskan

Di antaranya seperti virus corona manusia-229E, yang merupakan "virus flu biasa" dan virus corona MERS yang sangat berbahaya, yang dapat ditularkan dari unta ke manusia.

Bartenschlager menjelaskan penemuan cara baru infeksi virus Covid dalam penelitian ini memberikan wawasan yang berharga mengenai mekanisme rumit infeksi dan penyebaran SARS-CoV-2.

"Memahami peran NUAK2 membuka jalan baru untuk intervensi terapeutik. Dengan mengganggu masuknya virus yang diatur oleh NUAK2, kita mungkin dapat mencegah penyebaran virus dan dengan demikian mengurangi efek infeksi virus corona," kata Bartenschlager.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Infeksi Virus Yezo di Jepang, Virus Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com