Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Virus RNA di Lautan Seluruh Dunia, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/06/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan adanya ribuan virus misterius yang bersembunyi di lautan di seluruh dunia, yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap ekosistem.

Berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan di Jurnal Science pada 9 Juni lalu, menunjukkan sebagian dari virus ini memprogram ulang inang yang terinfeksi.

 Studi berfokus pada virus yang mengandung RNA. Beberapa virus RNA menyebabkan penyakit pada manusia, seperti virus corona dan virus influenza.

Baca juga: Bakteri dengan Gen Resisten Antibiotik Ditemukan di Antartika, Ini Kata Ilmuwan

Tapi, para ilmuwan baru mempelajari mengenai virus RNA di lautan yang telah ditemukan dan inang yang dapat terinfeksi.

"Berdasarkan studi, kami tentu yakin bahwa sebagian besar virus RNA di lautan menginfeksi eukariota mikroba, juga jamur dan protista, serta pada tingkat lebih rendah, invertebrata," ujar rekan penulis pertama Guillermo Dominguez-Huerta, yang merupakan postdoctoral sarjana ekologi virus di Ohio State University (OSU) seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (11/6/2022).

Sebagai informasi, eukariota merupakan organisme sel kompleks yang menyimpan materi genetiknya di dalam nukleus.

Inang virus ini - yaitu jamur dan protista termasuk mencakup ganggang dan amuba, yang menarik karbon dioksida dari atmosfer. Sehingga, keberadaannya memengaruhi banyaknya karbon yang disimpan di laut.

Menurut peneliti utama dari Kelompok Penelitian Ekologi Mikroba Akuatik di Universitas Tennessee Knoxville Steven Wilhelm, dengan menginfeksi organisme ini, kemungkinan virus RNA mempengaruhi cara karbon mengalir melalui lautan secara luas.

Virus RNA

Awal tahun ini, Dominguez-Huerta dan timnya melaporkan telah menemukan lebih dari 5.500 virus RNA yang sebelumnya tidak teridentifikasi di lautan dunia.

Untuk penelitian tersebut, yang telah diterbitkan pada 7 April 2022 di jurnal Science, tim menganalisis 35.000 sampel air yang telah dikumpulkan dari 121 lokasi di lima lautan oleh Tara Oceans Consortium, sebuah studi global yang sedang berlangsung, yang meneliti dampak perubahan iklim di lautan.

Sampel air tersebut penuh dengan plankton, organisme kecil yang hanyut dalam arus dan sering menjadi inang bagi virus RNA. Untuk menemukan virus di dalam plankton ini, dilakukan penyaringan semua RNA dalam sel plankton.

Baca juga: Studi Ungkap Sebanyak 5.500 Virus RNA Baru Ditemukan di Lautan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com