Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Lubang hitam merupakan tempat yang memiliki gaya gravitasi yang begitu kuat sehingga tidak ada setitik pun cahaya yang bisa lolos.

Sesuai dengan namanya, lubang hitam tidak memantulkan atau memancarkan cahaya. Lubang hitam hanya dapat terlihat saat memakan bintang atau awan gas yang terlalu dekat dengan batasnya.

Apakah matahari bisa menjadi lubang hitam?

Melansir NASA, matahari tidak bisa berubah menjadi lubang hitam karena ia terlalu kecil. Matahari harus berukuran sekitar 20 kali lebih masif untuk mengakhiri hidupnya sebagai lubang hitam.

Bintang yang lahir dengan ukuran tersebut atau lebih besar dapat meledak menjadi supernova di akhir masa hidupnya sebelum runtuh dan menjadi lubang hitam.

Baca juga: Apakah Matahari Juga Berputar?

Beberapa bintang yang berukuran lebih kecil cukup untuk menjadi supernova, tetapi tidak cukup untuk menjadi lubang hitam. Jika demikian, bintang tersebut akan runtuh menjadi struktur super padat, yang disebut bintang neutron, setelah meledak sebagai supernova.

Tetapi, matahari juga tidak cukup besar untuk menjadi bintang neutron. Matahari hanya memiliki sekitar sepersepuluh dari massa yang dibutuhkan untuk akhirnya menjadi bintang neutron.

Lantas, apa yang akan terjadi pada Matahari? Dalam waktu sekitar 6 miliar tahun, matahari akan berakhir sebagai katai putih, yakni sisa-sisa bintang yang kecil dan padat yang bersinar dari sisa panas.

Proses tersebut akan dimulai sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, ketika Matahari mulai kehabisan bahan bakar.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Badai Matahari?

Seperti kebanyakan bintang, selama fase utama masa hidupnya, Matahari menciptakan energi dengan menggabungkan atom hidrogen di intinya.

Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, Matahari akan mulai kehabisan hidrogen di intinya untuk melebur dan matahari akan mulai runtuh.

Fase ini akan membuat Matahari mulai melebur unsur-unsur yang lebih berat di inti, bersama dengan hidrogen yang melebur dalam cangkang yang melilit inti.

Saat ini terjadi, suhu Matahari akan meningkat, lapisan terluar atmosfer Matahari akan meluas hingga ke luar angkasa dan bahkan menelan Bumi.

Baca juga: Kenapa Matahari Tidak Berkelip-kelip Seperti Bintang Lain?

Fenomena ini akan membuat Bumi tidak dapat dihuni untuk kehidupan seperti saat ini, meskipun faktor lain dalam evolusi planet mungkin membuat Bumi tidak dapat dihuni sebelum fenomena itu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com