Oleh: John F. Tooker, Daniel Bliss, dan Jared Adam
BERJALAN-JALANLAH di halaman belakang rumahmu atau berjalanlah di sepanjang sungai dan kemungkinan besar kamu akan melihat siput - hewan kecil yang licin dengan cangkang di punggungnya.
Baca juga: Apakah Siput Terlahir dengan Cangkang?
Siput ditemukan di air, baik di lautan asin, sungai atau danau. Mereka juga ada di darat: di hutan, padang rumput, dan bahkan di kebun kamu.
Saat kamu menjelajahi pekarangan atau hutan, kamu juga bisa menemukan keong, yang merupakan hewan yang bergerak lambat dan masih berkerabat dengan siput. Mereka juga terlihat seperti siput, hanya saja keong tidak memiliki cangkang.
Kamu tidak hanya bisa menemukan keong melintasi trotoar atau pada tanaman di taman - beberapa di antaranya ada di lautan.
Secara keseluruhan, diperkirakan ada 240.000 spesies siput dan keong hidup di seluruh dunia.
Namun, di benua mana pun mereka berada atau di samudra mana pun mereka berada, ada satu kesamaan yang mereka miliki: Mereka bergerak dengan lambat.
Berikut adalah contoh betapa lambatnya mereka: Kejuaraan Balap Siput Dunia yang diselenggarakan di Inggris, mengadu siput tercepat satu sama lain dalam perlombaan “lari.”
Siput tercepat yang pernah tercatat melesat di lintasan dengan kecepatan 0,06 mil per jam.
Atau dengan kata lain, jika kamu selambat itu, kamu membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk membawa makanan dari piring ke mulutmu.
Baca juga: Kenapa Garam Bisa Membunuh Siput?
Mengapa siput dan keong tidak pernah terburu-buru?
Sebagai peneliti yang mengambil spesialisasi di bidang tumbuhan dan hewan, kami telah mengetahui bahwa jawabannya lebih rumit dari yang kamu bayangkan.
Siput dan keong adalah anggota dari kelompok besar hewan terkait yang dikenal sebagai moluska yang juga mencakup kerang, tiram, cumi-cumi, dan gurita.
Baca juga: Fakta-fakta Kelinci Laut, Siput Tanpa Cangkang yang Mirip Kelinci
Di dalam moluska, ada sekelompok kecil hewan terkait yang disebut gastropoda; ini termasuk siput dan keong.