KOMPAS.com - Beberapa orang kerap mengalami gejala yang tidak nyaman ketika berada di luar ruangan saat cuaca panas, seperti pusing, lemas, dan mual.
Jika pernah atau kerap merasa mual saat cuaca panas, mungkin Anda mengalami kondisi yang disebut heat exhaustion.
Kondisi ini biasanya tidak dianggap mengancam jiwa dan dapat diobati dengan mengonsumsi cairan dan istirahat.
Biasanya, tubuh menghilangkan kelebihan panas internal dengan memompa darah ke permukaan kulit dan mengeluarkan keringat.
Baca juga: Kenapa Cuaca Panas Bikin Sakit Kepala?
Udara hangat dan lembap menyerap lebih sedikit keringat dari kulit dan membatasi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri dengan berkeringat.
Saat tubuh mengalami dehidrasi, tubuh kekurangan air dan garam esensial yang disebut elektrolit, yang mengurangi kemampuannya untuk berkeringat.
Dilansir dari Medical News Today, jika tubuh tidak dapat mendinginkan diri dengan berkeringat, kita mungkin mengalami heat exhaustion.
Gejala heat exhaustion dapat berkembang secara perlahan atau muncul secara tiba-tiba. Sebelum gejalanya muncul, kita mungkin mengalami ruam merah atau kram panas.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Sunburn Saat Cuaca Panas
Kram otot yang menyakitkan ini dapat memengaruhi otot apa pun, tetapi biasanya terjadi di lengan atau tungkai.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa gejala heat exhaustion:
Gejala heat exhaustion biasanya hilang setelah minum cairan dan beristirahat di tempat yang sejuk.
Sangat penting untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan mengganti cairan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi serius.
Baca juga: Apa Saja Bahaya Cuaca Panas bagi Kesehatan?
Heat exhaustion paling sering disebabkan oleh kombinasi aktivitas fisik dan cuaca hangat.
Faktor tambahan yang diketahui meningkatkan kemungkinan heat exhaustion meliputi:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya