Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak jenis garam yang biasa digunakan dalam hidangan, di antaranya adalah garam laut dan garam meja.

Beberapa dari kita mungkin menduga bahwa garam laut dan garam meja adalah jenis garam yang sama. Keduanya memiliki kesamaan, tetapi juga memiliki sejumlah perbedaan.

Perbedaan garam laut dan garam meja

Dilansir dari Mayo Clinic, garam laut adalah istilah umum untuk garam yang dihasilkan oleh penguapan air laut.

Garam laut melalui proses yang lebih sedikit daripada garam meja. Selain itu, garam laut mempertahankan mineral, yang menambah rasa dan warna pada garam. Umumnya, garam laut berbentuk butiran halus atau kristal.

Baca juga: Mengapa Garam Himalaya Berwarna Merah Muda?

Garam laut sering dipromosikan sebagai jenis garam yang lebih sehat daripada garam meja. Namun, garam laut dan garam meja memiliki nilai gizi dasar yang sama. 

Menurut beratnya, garam laut dan garam meja mengandung jumlah natrium yang sebanding. Jadi, apa pun jenis garam yang disukai, tetap konsumsi dalam takaran yang secukupnya.

Manfaat garam untuk tubuh

Dilansir dari Everyday Health, berikut adalah beberapa manfaat garam bagi tubuh.

1. Membantu fungsi tiroid

Tiroid memainkan peran penting dalam metabolisme. Tiroid dapat berfungsi dengan baik jika asupan mineral yodium tercukupi. 

Menurut National Institutes of Health (NIH), kekurangan yodium mencegah tubuh memproduksi cukup hormon tiroid. Kekurangan yodium akan menimbulkan gejala seperti pembesaran tiroid, sembelit, kesulitan berpikir, kelelahan, dan kepekaan terhadap dingin. 

Baca juga: Apa Jenis Garam Terbaik untuk Kesehatan?

Mengingat yodium juga ditambahkan dalam garam, mengonsumsi garam beryodium dapat membantu fungsi tiroid dengan baik.

2. Tubuh tetap terhidrasi 

Natrium juga meningkatkan tingkat hidrasi yang sehat dan keseimbangan elektrolit, yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan baik. 

Sel, otot, dan jaringan membutuhkan air serta garam untuk membantu bagian tubuh tersebut mempertahankan jumlah cairan yang tepat. 

Pola makan yang terlalu rendah natrium dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang bisa membahayakan tubuhnya.

3. Memperbaiki gejala cystic fibrosis

Orang dengan cystic fibrosis kehilangan lebih banyak garam dalam keringatnya daripada orang pada umumnya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengurangi Garam untuk Kesehatan Jantung?

Oleh sebab itu, mereka membutuhkan lebih banyak air dan garam dalam makanan untuk menghindari dehidrasi. 

Bagi yang mengalami kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui berapa banyak garam yang dibutuhkan setiap hari berdasarkan tingkat aktivitas harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com