Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit yang umumnya terdapat pada anjing yang dapat menular ke manusia. Paling sering, rabies pada manusia ditularkan anjing melalui gigitan.

Kasus gigitan anjing rabies di Indonesia, belakangan ini sering dilaporan menyerang anak-anak. Belum lama ini, seorang anak perempuan di Buleleng, Bali dilaporkan meninggal akibat rabies setelah digigit anjing. 

Rabies tidak hanya dibawa oleh anjing, tetapi hewan mamalia lain seperti monyet dan kucing. Hanya saja, kasus rabies pada manusia lebih banyak disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies.'

Gejala rabies pada anjing

Penyakit rabies pada manusia, menurut DR Dr Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP) yang juga Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, di Indonesia paling banyak disebabkan oleh anjing peliharaan.

"Lebih dari 95 persen kasus rabies pada manusia terjadi akibat gigitan anjing, yang mana 40 persen di antaranya paling banyak terjadi pada anak-anak," ujar Novie.

Novie mengungkapkan rabies dapat menjadi penyakit yang mematikan, namun dapat dicegah. Rabies dapat dicegah asalkan minimal 70 persen anjing dalam populasi telah divaksinasi.

Baca juga: Apa Saja Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Terinfeksi?

Lantas, sebagai upaya antisipasi apa saja gejala rabies pada anjing yang perlu kita ketahui?

Novie menjelaskan ada beberapa ciri anjing rabies. Berikut beberapa gejala rabies pada anjing atau hewan lainnya yang harus diwaspadai.

  1. Gelisah dan agresif
  2. Sering menghindar atau menyendiri
  3. Mudah terkejut
  4. Air liur berlebih
  5. Tidak patuh
  6. Sangat liar
  7. Tidak mau makan
  8. Berperilaku menggigit benda-benda mati
  9. Foto fobia atau takut cahaya
  10. Hidrophobia atau takut air
  11. Ekornya berada di antara paha
  12. Hidung kering.

"Pada akhirnya (anjing rabies) akan mengalami kelumpuhan lalu mati. Umumnya (anjing rabies) akan mati dalam waktu 10-14 hari," imbuh Novie.

Baca juga: Apa Saja Gejala jika Terpapar Etilen Oksida?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com