Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2023, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Perut mual setelah menyantap makanan tentu memberikan rasa yang tidak nyaman. Jika ini sering dialami, mungkin ada masalah di sistem pencernaan. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan mual setelah makan sehingga cukup sulit untuk mengetahui penyebab pastinya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ahli gastroenterologi Christine Lee, MD, mengungkap beberapa penyebab mual setelah makan. Berikut adalah penjelasannya.

Penyebab mual setelah makan 

1. Infeksi virus atau bakteri 

Jika terkena infeksi virus atau bakteri, seluruh tubuh akan mengalami gejalanya. Ini termasuk mual setelah makan, yang umumnya berlangsung 24 hingga 48 jam.

Baca juga: 7 Cara Cepat Mengatasi Mual Saat dalam Perjalanan

Selain itu, mungkin juga gejalanya berupa demam, nyeri otot, dan nyeri sendi. Dr. Lee mengatakan, gejala ini datang dengan cepat dan biasanya hilang dengan sendirinya. 2. Keracunan makanan 

Keracunan makanan bisa ditandai dengan mual dan muntah setelah makan. Namun, menurut Dr. Lee, muntah atau diare tidak selalu merupakan hal yang buruk.

Pasalnya, dalan beberapa situasi, muntah adalah cara tubuh untuk menyingkirkan infeksi, racun, dan hal-hal lain sebelum diserap. 

3. Alergi makanan 

Alergi makanan memengaruhi setiap orang secara berbeda. Dalam kebanyakan kasus, saat pertama kali mengalami alergi makanan, mungkin akan merasakan gejala ringan. 

Setelahnya, gejala alergi dapat meningkat lebih cepat dan menyebabkan reaksi yang lebih intens. 

Baca juga: Kenapa Kita Mual Saat Cemas?

Beberapa gejala reaksi alergi adalah munculnya ruam atau gatal-gatal, merasa dingin dan lembap, penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, pembengkakan mata dan tenggorokan, serta mual.

4. Stres dan kecemasan 

Tubuh dapat menunjukkan reaksi fisik terhadap stres dan kecemasan meskipun telah dialami selama berhari-hari. 

Alasan seseorang mengalami gejala fisik seperti mual adalah karena respons "fight or flight" muncul di otak, membuang banyak hormon ke dalam aliran darah, dan memaksa tubuh untuk bereaksi. 

5. Asam lambung 

Kita mungkin merasa mual dan mulas sesaat setelah makan, terutama saat makan makanan pedas atau makanan berminyak.

Sensasi terbakar di dada bagian atas dan tenggorokan juga terkadang bisa menyebabkan mual. Refluks asam terjadi karena ada sejumlah besar asam lambung yang terciprat kembali ke kerongkongan (tenggorokan) dan bertahan di sana. 

Baca juga: 5 Penyebab Mual di Malam Hari

Bagi banyak orang, kondisi ini normal dan bukan tanda ada yang salah secara klinis. Penyakit gastroesophageal reflux atau GERD adalah ketika kerongkongan terpapar asam lambung yang berlebihan, yang mengakibatkan iritasi kronis, pembengkakan, dan lain-lain.

Kapan harus ke dokter?

Umumnya, mual setelah makan tidak berhubungan dengan kondisi yang serius dan bisa hilang dengan perawatan sederhana. 

Namun, dikutip dari Medical News Today, jika mual berlanjut selama lebih dari 5 hari atau jika diikuti oleh gejala lain, sebaiknya periksakan pada dokter untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com