Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruskah Beras Dicuci Sebelum Dimasak?

Kompas.com - 14/06/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak dari kita yang terbiasa mencuci beras sebelum memasaknya dengan tujuan membuang kotoran yang terdapat pada beras.

Namun, ada juga yang beranggapan bahwa mencuci beras dapat menghilangkan sebagian nutrisinya. Lantas, apakah beras harus dicuci sebelum dimasak?

Menurut ahli kuliner dan koki

Dilansir dari IFL Science, ahli kuliner mengatakan, beras yang sudah dicuci sebelumnya mengurangi jumlah pati yang berasal dari butiran beras. 

Hal ini dapat dilihat pada air bilasan yang keruh, yang menurut penelitian merupakan pati bebas (amilosa) pada permukaan gabah yang dihasilkan dari proses penggilingan.

Di kalangan koki, mencuci beras dianjurkan untuk beberapa hidangan, ketika mencari biji-bijian yang terpisah. Namun untuk hidangan lain seperti risotto dan paella, yang membutuhkan efek lengket dan lembut, pencucian dihindari.

Baca juga: Apakah Kebiasaan Makan Beras Mentah Aman untuk Kesehatan?

Tidak mencuci beras, apakah aman?

Secara umum, beras dicuci untuk membilas debu, serangga, batu-batu kecil, dan serpihan kulit yang tersisa dari proses penggilingan beras. 

Baru-baru ini, dengan banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan, mikroplastik ditemukan dalam makanan manusia, termasuk beras. Proses pencucian telah terbukti membilas hingga 20% plastik dari beras mentah.

Studi menemukan bahwa, terlepas dari kemasannya (plastik atau kantong kertas), kemungkinan kandungan mikroplastiknya sama.

Para peneliti juga menunjukkan plastik dalam nasi instan ditemukan empat kali lipat lebih tinggi daripada nasi mentah. 

Jika kita mencuci beras instan terlebih dahulu, kita dapat mengurangi kandungan plastik hingga 40%.

Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah bagi Kesehatan, Cocok untuk Diet dan Penderita Diabetes

Beras juga diketahui mengandung kadar arsenik yang relatif tinggi karena tanaman menyerap lebih banyak arsenik saat tumbuh.

Mencuci beras terbukti menghilangkan sekitar 90% arsenik, tetapi juga menghilangkan sejumlah besar nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita, termasuk tembaga, zat besi, seng, dan vanadium.

Bagi sebagian orang, nasi menawarkan sebagian kecil dari asupan nutrisi harian mereka dan karenanya akan berdampak kecil pada kesehatan. 

Tetapi, untuk populasi yang mengonsumsi beras dalam jumlah besar setiap hari, hal itu dapat memengaruhi nutrisi mereka secara keseluruhan.

Studi lain mengamati logam berat lainnya, timbal dan kadmium. Ditemukan bahwa mencuci beras dapat menurunkan kadar semua ini antara 7–20%. 

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan

Kadar arsenik dalam beras bervariasi, bergantung tempat ia ditanam, kultivar beras, dan cara memasaknya. 

Saran terbaik tetap cuci beras terlebih dahulu dan pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com