Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Orang yang Pernah Selingkuh Pasti Akan Selingkuh Lagi?

Kompas.com - 12/06/2023, 12:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang percaya bahwa seseorang yang pernah selingkuh, pasti akan selingkuh lagi di kemudian hari.

Dengan demikian, rekam jejak perselingkuhan dianggap sebagai pertimbangan penting untuk menjalin sebuah hubungan.

Namun, bagaimana dari sudut pandang sains? Apa yang dikatakan para ahli mengenai hal ini?

Kata ahli tentang perselingkuhan 

Dilansir dari IFL Science, satu studi yang diterbitkan pada tahun 2017 mencoba menunjukkan dengan tepat kemungkinan "pelanggaran" yang berulang.

Baca juga: Pasangan Selingkuh Tidak Menyesali Perbuatannya, Studi Jelaskan

Dalam studi tersebut, peneliti mengamati 484 pasangan campuran dan menemukan bahwa 44% peserta dilaporkan terlibat dalam perselingkuhan di beberapa waktu selama menjalin hubungan. 

Analisis tersebut juga mengungkapkan bahwa orang yang pernah selingkuh di masa lalu tiga kali lebih mungkin untuk selingkuh lagi.

Penulis studi tersebut, Kayla Knopp, mengatakan bahwa masa lalu memang penting untuk hubungan. Apa yang dilakukan di setiap langkah dalam hubungan di masa lalu akhirnya dapat memengaruhi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Hal itu mungkin berlaku juga bagi perselingkuhan, dalam beberapa kasus. Tetapi, itu bukan suatu aturan yang mutlak.

Psikolog Kristin Davin dan ahli saraf Heidi Moawad pun mengatakan bahwa tidak setiap orang yang pernah selingkuh akan selingkuh lagi.

Baca juga: Mengapa Selingkuh Bisa Berisiko Mematikan?

Meskipun tidak ada istilah resmi seperti dalam dunia psikologi, ada ciri-ciri kepribadian tertentu yang mungkin membuat beberapa orang cenderung tidak setia, kata terapis Ainhoa Plata. Ini termasuk orang-orang dengan gangguan kepribadian narsistik. 

Menurutnya, narsistik memanfaatkan orang lain untuk merasa dicintai dan dikagumi. Mereka menyukai tantangan dan terus menerus membuktikan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka berada di atas orang lain.

Karena alasan ini, mereka suka menjalani hasrat jatuh cinta. Plata mengatakan, orang narsistik merasa lebih dikagumi dan dihargai dalam perselingkuhan daripada dalam hubungan jangka panjang.

Meski demikian, tidak semua orang yang tidak setia memiliki gangguan kepribadian atau masalah mental. Tentu saja, ada banyak alasan lainnya yang menjelaskan kenapa seseorang selingkuh berkali-kali. Namun, kabar baiknya adalah hal ini masih dapat diperbaiki.

Baca juga: Karakter Aris dalam Layangan Putus, Mengapa Suami Selingkuh dari Istrinya?

Meski tidak ada cara cepat, orang yang selingkuh berkali-kali harus memperbaiki identitas dan harga dirinya. Ini adalah jalan yang sangat panjang, yang melibatkan penjelajahan dan konfigurasi ulang hubungan antara diri sendiri dan orang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com