Suhu Lautan Bumi Catat Rekor Paling Hangat

KOMPAS.com - Unit pemantauan iklim Uni Eropa melaporkan suhu lautan Bumi lebih hangat dibandingkan bulan Mei lainnya dimulai sejak abad ke-19.

Dilansir dari Phys, Kamis (8/6/2023), menurut Copernicus Climate Change Service (C3S), suhu laut pada kedalaman sekitar 10 meter tercatat mencapai seperempat derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata lautan bebas es pada Mei sepanjang 1991 hingga 2020.

Selain itu, wakil direktur C3S Samantha Burgess melaporkan bahwa sepanjang tahun, tren jangka panjang telah menambahkan 0,6 derajat Celsius ke permukaan laut dalam 40 tahun.

Menurutnya, ini juga mencatatkan bahwa pada April rekor baru untuk suhu panas di lautan Bumi.

Sementara itu, Burgess menambahkan temperatur di atas lautan dapat meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini karena tanda-tanda El Nino terus muncul di khatulistiwa kawasan Pasifik.

Baca juga: Suhu Permukaan Global Berpotensi Meningkat 20 Persen 5 Tahun Mendatang

Menurut C3S, suhu permukaan Bumi, baik di atas air yakni permukaan laut, maupun tanah, pada bulan lalu tercatat sebagai yang terpanas kedua untuk bulan Mei.

Temuan Copernicus didasarkan hasil pemodelan pada komputer yang diambil dari miliaran pengukuran dari satelit, kapal, pesawat terbang dan stasiun cuaca di seluruh dunia.

Lautan, yang menutupi hampir 70 persen permukaan Bumi, telah menjadikannya sebagai planet layak huni. Namun, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, telah menyebabkan pemanasan global meningkat.

Permukaan planet Bumi ini pun rata-rata 1,2 derajat Celsius lebih panas dari tingkat pra-industri, dengan tingkat pemanasan yang telah menimbulkan dampak iklim yang menghancurkan.

Pemanasan lautan Bumi hingga kebakaran hutan

Lautan Bumi berkontribusi dalam menyerap seperempat karbon dioksida (CO2) yang kita keluarkan ke atmosfer, serta 90 persen kelebihan panas dihasilkan oleh perubahan iklim.

Baca juga: Suhu Permukaan di Indonesia Meningkat, Ini Suhu Terpanas yang Pernah Dialami