Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemofilia: Gangguan Sistem Peredaran Darah yang Langka dan Serius

Kompas.com - 30/05/2023, 10:01 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hemofilia adalah gangguan pada sistem peredaran darah yang sukar membeku. Orang yang mengidap hemofilia mudah mengalami pendarahan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan.

Selain itu, penderita hemofilia juga dapat mengalami pendarahan spontan atau internal dan sering merasakan nyeri sendi serta bengkak karena pendarahan ke dalam sendi. 

Hemofilia merupakan kondisi yang langka dan serius sehingga dapat diikuti oleh komplikasi yang mengancam jiwa.

Apa saja gejala hemofilia?

Dilansir dari Healthline, gejala hemofilia bergantung pada tingkat keparahan defisiensi faktor yang dimiliki penderitanya. 

Baca juga: Hari Talasemia Sedunia: Mari Mengubah Dunia dengan Cek Darah

Orang dengan defisiensi ringan dapat mengalami pendarahan jika terjadi trauma. Sementara itu, orang dengan defisiensi parah mungkin mengalami pendarahan tanpa alasan yang disebut pendarahan spontan. 

Pada anak-anak yang memiliki hemofilia, gejala ini dapat terjadi pada usia sekitar 2 tahun. Adapun pendarahan spontan tersebut dapat menyebabkan hal berikut:

  1. Darah dalam urine
  2. Darah dalam tinja
  3. Memar yang besar dan penyebabnya tidak dapat dijelaskan
  4. pendarahan berlebihan
  5. Gusi berdarah
  6. Sering mimisan
  7. nyeri pada persendian
  8. Sendi kencang
  9. Lekas marah (biasanya pada anak-anak).

Apa penyebab hemofilia?

Dilansir dari Medical News Today, hemofilia biasanya merupakan kelainan bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir. 

Baca juga: Kenapa Bawang Putih Disebut Bisa Menurunkan Darah Tinggi?

Kondisi tersebut terjadi karena cacat pada salah satu gen faktor pembekuan pada kromosom X. Hemofilia lebih umum terjadi pada laki-laki karena gen tersebut dapat diturunkan dari ibu ke anak laki-laki.

Laki-laki biasanya kekurangan kromosom X kedua sehingga mereka tidak dapat menggantikan gen yang rusak. 

Kebanyakan wanita memiliki kromosom seks XX sementara kebanyakan pria memiliki kromosom seks XY.

Wanita mungkin menjadi pembawa hemofilia, tetapi mereka tidak mungkin memiliki gangguan tersebut. 

Terkadang, hemofilia juga disebabkan oleh mutasi genetik spontan. Gangguan tersebut dapat berkembang jika tubuh membentuk antibodi terhadap faktor pembekuan dalam darah yang kemudian menghentikan kerja faktor pembekuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com