Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2023, 10:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Tim ilmuwan luar angkasa menemukan keunikan petir Jupiter saat menganalisis data dari wahana antariksa NASA Juno.

Petir Jupiter disebut memiliki denyut yang mirip dengan petir di Bumi. Hal ini diungkapkan tim ilmuwan yang berafiliasi dengan beberapa institusi di Czechia, Jepang dan Amerika Serikat.

Dilansir dari Phys, Kamis (25/5/2023), mereka menemukan fakta petir Jupiter tersebut saat memeriksa data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa NASA Juno yang telah mengelilingi planet terbesar di Tata Surya itu selama bertahun-tahun.

NASA Juni diluncurkan pada tahun 2011 lalu, dan memasuki orbit kutub di sekitar planet Jupiter pada tahun 2016.

Sejak saat itu, wahana antariksa NASA ini telah mengorbit planet raksasa gas tersebut, lalu mengirimkan kembali aliran data yang secara konstan diambil dari sensor onboard-nya.

Baca juga: Mengenal Petir Abadi Catatumbo, Tempat Ini Disebut Ibu Kota Petir Dunia

Ledakan petir Jupiter serupa Bumi

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, analisis data radio yang dikumpulkan NASA Juno selama periode lima tahun, tim ilmuwan mengamati sambaran petir dalam awan Jupiter.

Para ilmuwan menemukan bahwa petir Jupiter cenderung berdenyut melalui awan dengan cara yang mirip dengan petir intracloud di Bumi, kira-kira dengan interval 1 milidetik.

Tak hanya itu, ilmuwan luar angkasa juga menemukan, ledakan petir Jupiter yang cenderung memanjang menembus awan dengan kecepatan yang mirip dengan ledakan petir di Bumi.

Selanjutnya, peneliti membandingkan dinamika sambaran petir Jupiter dan Bumi dengan pengendara motor manusia yang kehabisan tenaga saat mendaki gunung yang berhenti sejenak mengikuti langkah tertentu untuk mengatur napas sebelum memulai langkah lain.

Baca juga: Apakah Ada Petir di Luar Angkasa?

 

Tim peneliti juga menemukan bukti bahwa ledakan petir semacam itu mungkin bercabang dan memanjang dengan cara yang mirip dengan ledakan petir di Bumi.

Peneliti juga berasumsi bahwa jika itu masalahnya, maka ini dapat berimplikasi bagi ilmuwan yang mencari kehidupan di planet lain yang lebih layak huni.

Dalam studi sebelumnya, telah menunjukkan bahwa petir di Bumi terjadi karena turbulensi yang memaksa es dan tetesan air menyatu.

Gesekan yang dihasilkan kemudian menyebabkan muatan yang dilepaskan saat air dan es berakhir di sisi awan yang berlawanan.

Temuan baru dalam studi ini juga menunjukkan bahwa proses serupa, sambaran petir seperti di Bumi, kemungkinan sedang bekerja di Jupiter.

Baca juga: Petir Mematikan Tewaskan Lebih dari 2.500 Orang di India Setiap Tahunnya, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com