Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Tarsius Makassar: Si Kecil Segudang Peran

Kompas.com - 14/04/2023, 14:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh : Indra ASLP Putri dan Fajri Ansari

APA yang terbayang dibenak Anda jika mendengar kata pengendali ekosistem hutan? Ya, benar, itu adalah nama salah satu jabatan fungsional bergengsi di Indonesia.

Baca juga: Studi Ungkap Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Mampu Bernyanyi dengan Nada Tinggi

Tetapi tahukah Anda jika di alam liar terdapat satwa yang benar-benar berperan sebagai pengendali ekosistem hutan? Salah satu jenis satwa tersebut adalah tarsius makassar (Tarsius fuscus).

Sepertinya itulah julukan tepat untuk diberikan pada primata endemik Sulawesi ini.

Meski memiliki tubuh yang berukuran kecil, yaitu hanya sebesar sekepalan tangan orang dewasa, namun primata yang area sebarannya di kawasan hutan yang terdapat di lengan barat daya Pulau Sulawesi ini memiliki peran penting di alam.

Satwa liar yang masuk kategori primata terkecil ini berperan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Pengendali ekosistem hutan yang handal

Julukan sebagai pengendali ekosistem hutan disematkan bukan tanpa alasan. Primata nokturnal ini mengkonsumsi beragam jenis serangga sebagai pakan utamanya.

Di antara jenis serangga yang dikonsumsi, terdapat serangga yang merupakan hama bagi tanaman pertanian dan perkebunan, misalnya berbagai jenis ngengat maupun belalang.

Pengamatan pada tarsius makassar yang hidup di penangkaran memperlihatkan primata insektivora ini memiliki kemampuan konsumsi pakan yang luar biasa.

Seekor tarsius makassar dewasa mampu mengkonsumsi hingga 50 ekor belalang berukuran kecil atau 10 - 15 ekor belalang yang berukuran sebesar jari telunjuk orang dewasa dalam semalam.

Dengan kemampuan konsumsinya tersebut, primata yang hidup berkelompok hingga 12 ekor ini, dapat membantu mengendalikan peningkatan populasi serangga, termasuk populasi serangga hama.

Baca juga: Inilah Tarsius, Hewan Mamalia dengan Mata Terbesar

Sahabat petani

Tarsius makassar juga layak untuk dijuluki sebagai sahabat petani dan pemilik kebun. Satwa yang di masyarakat lokal dikenal dengan sebutan balao cengke karena bentuknya yang mirip seperti tikus yang sedang duduk atau membungkukkan badannya ini, diketahui memiliki toleransi dan adaptasi terhadap perubahan habitat.

Areal tidak terganggu seperti hutan primer dan hutan sekunder tua menjadi habitat terbaik bagi satwa ini. Namun tarsius makassar diketahui dapat hidup di areal hutan sekunder muda, areal tepi hutan, dan areal hutan yang berbatasan dengan pemukiman manusia.

Tarsius makassar bahkan dijumpai memanfaatkan areal kebun masyarakat sebagai tempat untuk mencari makan. Bentuknya yang sepintas mirip tikus, membuat masyarakat sering menyalahartikan kehadiran satwa ini di areal pertanian atau perkebunan mereka.

Satwa ini sering diduga akan merusak atau mencuri hasil pertanian atau perkebunan. Namun, tarsius makassar berbeda dari beberapa jenis primata lain yang mengkonsumsi buah-buahan maupun umbi-umbian, yang menjadi hama bagi para petani karena memasuki lahan pertanian dan perkebunan untuk mencuri hasil panen.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com