Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Kompas.com - 29/03/2023, 17:34 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber UGM

KOMPAS.com - Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) ternyata menjadi rumah bagi beberapa satwa asli pegunungan Jawa.

Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa program studi doktor Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nurpana Sulaksono, setidaknya ada 12 jenis mamalia berukuran besar hingga sedang yang bisa ditemukan di area gunung api paling aktif di Indonesia ini.

Dikutip dari laman resemi UGM, Selasa, (28/3/2023) hewan yang dimaksud di antaranya adalah monyet, kijang, landak, garangan, lutung, babi hutan, trenggiling, kucing hutan, lutung, biul, rase, dan tupai terbang.

“Menggunakan puluhan kamera jebakan, diketahui ada 12 jenis mamalia, 10 di antaranya jenis mamalia darat. Yang paling banyak itu adalah monyet ekor panjang, kijang, landak dan luwak," kata Nurpana.

Dalam penelitian disertasinya yang berjudul Respon Mamalia Darat Ukuran Sedang-Besar pada Berbagai Tipe Gangguan di Lanskap Taman Nasional Gunung Merapi, Nurpana mengatakan satwa liar dengan ukuran sedang dan besar seperti monyet dan lutung atau kijang, cenderung menghindar dan menjauhi area yang dekat dengan gangguan baik pemukiman maupun penambangan.

Baca juga: Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Berapi?

“Satwa (mamalia di Gunung Merapi) tersebut cenderung berada di area tutupan rapat dan menjauh dari area pemukiman dan penambangan serta suka pada lahan yang agak tinggi,” jelasnya.

Soal ketersediaan habitat populasi hewan di TNGM sekarang ini, Nurpana menyebutkan habitat paling luas dimiliki oleh kucing hutan yang menempati area seluas 5.000 hektare, baik di dalam maupun luar TNGM.

Selanjutnya, hewan lainnya adalah luwak yang menempati area seluas 4.700 hektare, serta kijang yang menempati area 3.000 hektare, baik di luar maupun di dalam kawasan taman nasional.

Habitat mamalia terancam di Gunung Merapi

Sayangnya, satwa yang hidup di TNGM ini makin terancam keberadaannya.

Hal ini karena gangguan alam yang terjadi akibat lokasinya yang berada di area gunung berapi aktif, sehingga membuat kawasan taman nasional di Gunung Merapi ini menjadi area yang rawan bencana, termasuk bagi kehidupan mamalia.

Baca juga: Apa Saja Pesan dari Bumi yang Pernah Dikirim ke Alien?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com