Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berciuman?

Kompas.com - 22/02/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Ciuman bisa menjadi bentuk kasih sayang kita terhadap orang lain, termasuk anak, orangtua, kekasih, dan teman.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa berciuman adalah perilaku yang dipelajari. Pasalnya, sekitar 10 persen manusia tidak berciuman sama sekali dan jauh lebih sedikit ciuman dengan maksud romantis atau seksual. 

Sementara itu, pendapat lain percaya bahwa berciuman adalah insting yang dimiliki manusia dan berakar pada biologi.

Apa yang terjadi pada tubuh saat berciuman?

Dilansir dari Healthline, berciuman menyebabkan reaksi kimia di otak manusia, termasuk ledakan hormon oksitosin. 

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Kekurangan Protein?

Hormon oksitosin sering disebut sebagai "hormon cinta" karena dapat membangkitkan perasaan kasih sayang dan keterikatan.

Menurut sebuah studi tahun 2013, oksitosin sangat penting dalam membantu ikatan pria dengan pasangan sehingga dapat bertahan dalam hubungan monogami.

Wanita mengalami banjir oksitosin saat melahirkan dan menyusui, yang pada akhirnya dapat memperkuat ikatan antara ibu dan anak.

Terlebih lagi, berciuman (dalam bentuk apa pun) terasa menyenangkan. Ini berkat banyaknya ujung saraf di bibir atas yang membuat ciuman terasa sangat menyenangkan.

Bibir memiliki lebih banyak ujung saraf daripada bagian tubuh lainnya. Saat kita menekannya ke bibir lain atau ke kulit yang hangat, kita akan merasa nyaman.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Kekurangan Vitamin C?

Bersamaan dengan oksitosin dan dopamin yang membuat kita merasakan kasih sayang dan euforia, berciuman melepaskan serotonin, yakni bahan kimia lain yang membuat kita merasa nyaman. 

Hormon serotonin juga menurunkan kadar kortisol sehingga kita merasa lebih rileks dan bersenang-senang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com