KOMPAS.com - Thermogun atau termometer dahi merupakan jenis termometer yang menggunakan sensor inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal superfisial, yang merupakan cabang dari arteri karotis.
Termometer dahi yang tidak memerlukan kontak fisik menjadi sangat populer digunakan di tempat-tempat seperti bandara, toko, dan lain-lain, terutama di masa pandemi Covid-19.
Pembacaan suhu dahi biasanya 0,6 derajat C lebih dingin daripada pembacaan suhu oral.
Dilansir dari Healthline, termometer dahi memberikan pembacaan cepat hanya dalam waktu beberapa detik.
Baca juga: Sejarah Penemuan Termometer: Penemu dan Perkembangannya
Termometer jenis ini mudah digunakan pada bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa termometer dahi mungkin seakurat termometer rektal pada anak-anak dan memberikan pembacaan yang lebih baik daripada termometer telinga atau ketiak.
Namun, temuan ini tidak konklusif dan masih diperdebatkan di beberapa studi.
Termometer dahi harus diposisikan secara akurat dan sesuai dengan instruksi produk agar memberikan pembacaan yang tepat.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Termometer Digital
Pembacaan termometer dahi dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti angin, penghangat ruangan, dan sinar matahari langsung.
Mengenakan pakaian tertentu, seperti topi atau mantel tebal, juga dapat mengubah hasil pembacaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.