Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Isu Thermo Gun, Ini Beda Inframerah dan Laser pada Termometer

Kompas.com - 21/07/2020, 17:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini masyarakat diresahkan oleh isu keamanan termometer tembak atau thermo gun.

Keresahan ini dipicu oleh viralnya video perbincangan antara Helmi Yahya dengan ekonom Ichsanuddin Noorsy di media sosial.

Dalam video tersebut, Ichsanuddin mengatakan, karena hand gun termometer itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas bukan untuk temperatur manusia.

"Mereka jual alat, tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak pada struktur otak bagaimana," imbuhnya.

Baca juga: [Hoaks] Thermo Gun Disebut Berbahaya untuk Otak, Begini Faktanya

Pernyataan Ichsanuddin telah dibantah oleh banyak ahli, termasuk Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM selaku Ketua yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP selaku guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RS Cipto Mangunkusumo.

Keduanya juga berkata bahwa thermo gun yang digunakan untuk mengukur suhu dahi menggunakan inframerah, bukan laser.

Selain Ichsanuddin, mungkin ada banyak orang yang bingung membedakan inframerah dengan laser pada thermo gun.

Dalam pernyataan yang disusun oleh Departemen Fisika Kedokteran/Klaster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dibagikan hari ini (21/7/2020), dijelaskan perbedaan keduanya.

Thermo Gun Inframerah

Berbeda dengan termometer raksa atau termometer digital yang menggunakan prinsip rambatan panas secara konduksi, termometer inframerah bekerja dengan menggunakan prinsip rambatan panas melalui radiasi.

Dalam prinsip ilmu fisika kedokteran, setiap benda dengan temperatur lebih besar dari 0 Kelvin (-273 derajat celcius) akan memancarkan radiasi elektromagnetik atau sering disebut dengan radiasi benda hitam (Hukum Wien).

Nah, kisaran suhu tubuh manusia normal, yakni 36-37,5 derajat celcius, berada di dalam pancaran spektrum inframerah jika dilihat dari jangkauan radiasi elektromagnetik.

Termometer inframerah menangkap energi radiasi dari permukaan tubuh dan kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang ditampilkan dalam angka digital temperatur derajat celcius pada layar.

Baca juga: Ahli Kelompokkan 6 Jenis Infeksi Corona Covid-19 Berdasarkan Gejala

Di pasaran, termometer inframerah yang tersedia umumnya digunakan untuk mendeteksi temperatur gendang telinga (termometer telinga) atau temperatur dahi (termometer dahi).

Termometer dahi lebih tepat digunakan untuk mendeteksi Covid-19 karena cara penggunaanya adalah "ditembak” ke arah dahi tanpa perlu kontak langsung.

Termometer ini mendeteksi temperatur arteri temporal pada dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com