Oleh: Christopher D H Thompson dan Jessica Meeuwig
BAYANGKAN jika kamu merupakan seekor tuna sirip kuning besar yang berenang bebas di lautan bermil-mil dari pantai, dan kamu mulai merasa gatal di area dekat mata. Mungkin itu hanya luka yang akan sembuh, atau ada krustasea kecil yang sedang menggigit kulit.
Apa yang akan kamu lakukan? Kamu tidak punya tangan untuk mengusir krustasea tersebut. Di dekatmu juga tidak ada ikan yang lebih bersih untuk mencabutnya dengan hati-hati seperti yang biasa dilakukan di terumbu karang.
Ketika mempelajari lebih dari ribuan jam video yang menunjukkan kehidupan hewan-hewan di laut terbuka, kami menemukan cara tuna dan ikan lain memecahkan masalah ini. Jawabannya mungkin akan mengejutkan kamu: hiu.
Dalam penelitian kami yang baru diterbitkan, kami menemukan bahwa ikan-ikan yang hidup di laut terbuka, seperti tuna, menggunakan hiu untuk menggaruk rasa gatalnya.
Baca juga: Kandungan Nutrisi Ikan Mujair
Menggaruk dapat membantu ikan untuk menghilangkan parasit, kulit mati, dan iritasi lainnya. Ikan-ikan ini adalah inang bagi beragam parasit. Sayangnya, lingkungan mereka hanya menawarkan sedikit pilihan bagi mereka untuk menghilangkan parasit-parasit tersebut.
Penelitian kami mencatat interaksi gesekan di antara beberapa spesies ikan dan hiu di lautan Pasifik, India, dan Atlantik. Kami menemukan bahwa ikan lebih suka menggoreskan diri mereka pada hiu daripada ikan lain.
Ukuran juga berpengaruh. Ikan yang lebih kecil cenderung tidak menggaruk menggunakan hiu yang lebih besar, mungkin karena adanya risiko bahwa mereka dapat dimakan.
Kulit hiu terdiri dari struktur yang berbentuk seperti gigi kecil. Ini disebut dengan dermal denticle. Jika disentuh, rasanya seperti amplas (dan di masa pra-industri digunakan untuk tujuan itu). Karena ini, permukaan kulit hiu ini sangat cocok jika digunakan untuk menggaruk.
Dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, kami menemukan bahwa ikan lebih cenderung menggaruk kepala dan bagian sisi tubuh mereka. Di sinilah area yang paling terkena dampak parasit, termasuk mata, lubang hidung, insang, dan sistem gurat sisi pada sisi tubuh ikan.
Baca juga: Apakah Ubur-ubur Termasuk Ikan?
Kami juga menemukan bahwa spesies ikan berbeda memiliki cara menggaruk yang juga berbeda.
Tuna melakukannya dengan cukup teratur. Mereka berbaris di belakang hiu dan bergiliran menyikat pada ekornya. Sebaliknya, ikan pelangi tidak melakukannya dengan teratur. Mereka membentuk sebuah kelompok di sekitar bagian belakang hiu dan melesat secara bergantian untuk menabrakkan tubuhnya.
Kami menemukan perilaku ini saat menganalisis ribuan jam video bawah air yang diambil dengan sistem kamera berumpan yang dibiarkan hanyut di laut. Kami meninjau rekaman, serta mengidentifikasi, menghitung, dan mengukur semua satwa yang kami amati.
Data yang kami kumpulkan penting untuk menentukan tren populasi. Namun, saat mengamati video ini, kami juga melihat beberapa perilaku yang tidak umum.
Yang pertama, kami melihat seekor tuna sirip kuning besar mendekati hiu sutra dari belakang. Tuna tersebut menggosokkan ekornya dengan lembut sebelum lanjut berenang. Tak lama kemudian, terlihat interaksi serupa antara tuna sirip kuning lain dan hiu sutra lainnya.