Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Kalajengking, Telah Ada di Bumi Sebelum Dinosaurus

Kompas.com - 03/11/2022, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Kalajengking dianggap sebagai salah satu hewan berbahaya yang menakutkan. Pasalnya, selain karena dua capitnya dan penyengat beracun di ekornya, kalajengking juga siap mengayunkan ekornya ke arah target dengan kecepatan 130 sentimeter per detik.

Padahal sebenarnya, tak semua spesies kalajengking berbahaya. Nah, bagi Anda yang tertarik mengetahui lebih banyak soal kalajengking, berikut beberapa fakta terkait kalajengking.

Baca juga: Dikenal Punya Sengatan Berbisa, Bagaimana Kalajengking Kawin?

Fakta Kalajengking

1. Kalajengking telah ada di dunia sebelum dinosaurus pertama

Kalajengking kemungkinan merupakan hewan darat tertua yang masih hidup hingga saat ini. Catatan fosil menunjukkan, kalajengking purba termasuk di antara hewan laut pertama yang menjelajah ke daratan kering, yang terjadi sekitar 420 juta tahun yang lalu, selama Periode Silur.

Sebagai perbandingan, dinosaurus paling awal yang diketahui, berevolusi sekitar 240 juta tahun yang lalu.

Sedangkan manusia modern baru berusia sekitar 200.000 tahun, yang berarti kita kira-kira 2.100 kali lebih muda dari kalajengking.

2. Kalajengking bukan serangga

Kalajengking adalah arakhnida, yaitu hewan berkaki delapan, seperti laba-laba, tungau, dan kutu.

Sebagai arakhnida, kalajengking adalah bagian dari kelompok artropoda yang lebih luas yang disebut chelicerata, yang juga mencakup kepiting tapal kuda dan laba-laba laut. Chelicerat ini bukanlah serangga, karena serangga adalah jenis arthropoda yang berbeda.

Ada beberapa hal yang membedakan chelicerata dan serangga, seperti jumlah kaki mereka. Pada serangga dewasa memiliki enam kaki, sedangkan arakhnida dan chelicerata lainnya memiliki delapan kaki ditambah dua pasang pelengkap yang disebut chelicerae dan pedipalps.

Chelicerae sering berbentuk mulut, dan pada kalajengking, pedipalpus telah berevolusi menjadi penjepit.

3. Kalajengking menari sebelum kawin

Sebelum kawin, kalajengking jantan dan betina melakukan ritual ‘pacaran’ yang menyerupai tarian. Aktivitas ini dikenal sebagai promenade deux, yang dalam bahasa Prancis adalah berjalan untuk berdua.

Umumnya, jika kalajengking betina menunjukkan minat pada jantan, mereka biasanya mulai dengan saling berhadapan dan berpegangan pada pedipalpus satu sama lain, kemudian berputar ke depan dan ke belakang bersama-sama, dengan ekor mereka terangkat di atas punggung.

Tarian dapat berlangsung dari beberapa menit hingga ke jam. Di akhir tarian, pejantan meletakkan spermatofornya di tanah untuk betina, lalu pergi.

Baca juga: Mengenal Kalajengking, Hewan yang Memiliki Sengatan Beracun

Induk kalajengking kaisar (Pandinus imperator) menggendong bayinya. 
sciencealert Induk kalajengking kaisar (Pandinus imperator) menggendong bayinya.

4. Bayi kalajengking lahir antara 2- 18 bulan setelah perkawinan

Tidak seperti kebanyakan arakhnida dan invertebrata pada umumnya, kalajengking adalah vivipar. Itu berarti, kalajengking melahirkan bukan bertelur.

Bayi-bayi kalajengking akan lahir antara dua hingga 18 bulan setelah kawin, tergantung pada spesiesnya. Bayi kalajengking yang baru lahir, akan terlihat seperti kalajengking dewasa hanya ukurannya jauh lebih kecil, dengan tubuh putih yang lembut.

Dengan cepat, bayi-bayi kalajengking akan naik ke punggung ibu mereka hingga nanti saatnya mereka cukup dewasa untuk hidup sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com