Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Orangtua Diimbau Waspadai Gejala Ini

Kompas.com - 19/10/2022, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 192 anak terkena gangguan ginjal akut misterius sejak Januari 2022, menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dokter mengimbau pentingnya deteksi dini gejala gangguan ginjal akut pada anak ini.

Hingga saat ini, penyebab gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) ini masih belum diketahui. Sebagian besar gangguan ginjal ini dialami anak usia balita, usia 1-5 tahun.

Umumnya, anak yang mengalami gangguan ginjal, datang dengan kondisi gagal ginjal yakni organ tersebut berhenti memproduksi urine.

Akibatnya, volume buang air kecil pada anak berkurang drastis, bahkan ada yang tidak mengeluarkan air kencing sama sekali.

Kondisi ini patut menjadi kewaspadaan para orangtua, agar apabila ditemukan gejala tersebut dapat segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang lebih baik.

"Kita ingin pasien sedini mungkin datang ke rumah sakit, yaitu apabila pasien mengalami penurunan jumlah urine dalam 6 jam saja," imbau Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) dalam rilis media update gangguan ginjal akut misterius pada anak, Selasa (18/10/2022).

Lebih lanjut dr Eka menjelaskan, apabila sudah terlihat mengalami penurunan atau tidak ada urine sama sekali, maka sebaiknya segera datang ke rumah sakit.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius Menginfeksi 192 Anak dari Januari 2022, Apakah Bisa Sembuh?

Dari banyaknya pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak ini, setelah dianalisis, penyebabnya beragam atau multifaktor, kata dr Eka.

Sebelumnya, kendati berkurangnya volume buang air kecil atau urine sangat sedikit atau tidak ada sama sekali menjadi gejala yang khas, namun gejala gangguan ginjal akut misterius juga umumnya ditandai dengan gejala lain.

Sebagian besar anak menunjukkan gejala awal gangguan ginjal akut seperti batuk, pilek, diare dan muntah atau gangguan pencernaan.

Keluhan sakit ringan yang umumnya terjadi pada anak, seringkali dilakukan pemberian obat parasetamol sirup untuk meredakan gejala yang mungkin dialami anak.

Namun, saat ini IDAI merekomendasikan untuk tidak menggunakan dulu obat parasetamol sirup yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan ringan pada anak.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K), sebagai bentuk kewaspadaan, namuun bukan berarti obat tersebut menjadi penyebab tunggal dari kasus gangguan ginjal akut misterius yang tengah terjadi pada anak saat ini.

"Bukan berarti (obat parasetamol sirup) penyebab tunggal (gangguan ginjal akut anak). Sampai saat ini kita belum bisa menyimpulkan pada satu penyebab tunggal, karena di tiap daerah juga profil pasiennya berbeda-beda," jelas dr Piprim.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius Banyak Dialami Anak Balita, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com