Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Digunakan Manusia, Ahli Ungkap Asal Usul Domestikasi Keledai

Kompas.com - 09/09/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Keledai telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, mulai dari sumber tenaga untuk pertanian dan transportasi di daerah yang terkadang sulit dijangkau.

Tapi bagaimana asal mula hewan tersebut hingga akhirnya dapat membantu manusia?

Untuk mengetahuinya, tim Pusat Antrobiologi dan Genomik Toulouse (CNRS/ Université Toulouse 3 Paul Sabatier) dan ilmuwan dari 37 laboratorium di seluruh dunia bekerja sama untuk memahami sejarah domestikasi keledai.

Baca juga: Selain Angkut Barang, Keledai Dipakai Bangsawan China untuk Main Polo

Mereka, seperti dikutip dari Phys, Jumat (9/9/2022) membangun dan menganalisis panel genom terlengkap yang pernah dipelajari dari keledai.

Panel tersebut berisi genom 207 keledai kontemporer yang hidup di semua benua, serta 31 keledai awal dan 15 equid liar.

Studi yang kemudian dipublikasikan di Science ini kemudian mengungkap, bahwa keledai pertama kali dijinakkan di Afrika pada 5.000 SM, sekitar waktu ketika Sahara menjadi wilayah gurun yang kita kenal sekarang.

Hanya 2.500 tahun kemudian keledai lantas meninggalkan tempat asalnya di Afrika dan mencapai Eropa dan Asia, di mana spesies ini kemudian mengembangkan garis keturunan yang masih bisa ditemui sampai sekarang.

Dengan menganalisis sisa-sisa arkeologi, peneliti juga menemukan bukti garis keturunan genetik keledai yang sebelumnya tak diketahui yang hidup di Levant 2.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Tulang Berusia 6000 Tahun Ungkap Domestikasi Anjing di Arab

Selanjutnya, pengaruh garis keturunan ini diperkirakan meluas jauh melampaui wilayah tersebut dan hingga saat ini fragmen warisan genetiknya dapat ditemukan di seluruh Eropa.

Penemuan ini pun menjadi sebuah panggilan bagi para ahli untuk melakukan penggalian arkeologi baru, untuk menemukan sumber awal domestikasi di Afrika.

Penggalian juga diperlukan untuk pengurutan genom keledai awal lainnya, di kedua tepi laut Mediterania.

Selain itu dengan upaya-upaya tersebut, ahli berharap bisa lebih memahami peran keledai dalam sejarah perdagangan antara Eropda dan Afrika Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com