Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulang Berusia 6000 Tahun Ungkap Domestikasi Anjing di Arab

Kompas.com - 16/04/2021, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan tulang anjing peliharaan berusia 6.000 tahun yang dikuburkan bersama pemiliknya.

Temuan ini menjadi istimewa karena turut mengungkap bukti domestikasi anjing paling awal di wilayah Arab.

Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (15/4/2021) tulang belulang itu ditemukan di sebuah situs pemakaman di Arab Saudi.

Tim peneliti internasional menemukan tulang anjing pada tahun 2018 setelah menemukan situs pemakaman dalam citra satelit, sebagai bagian dari survei arkeologi skala besar oleh Royal Commission for AlUla (RCU)-- program arkeologi Saudi yang didedikasikan untuk melestarikan dan mengembangkan situs bersejarah di Semenanjung Arab.

Baca juga: Fosil Anjing Purba di Jerman, Ungkap Asal Mula Domestikasi Serigala

Makam kuno tempat sisa-sisa ditemukan tulang anjing merupakan salah satu yang tertua di wilayah tersebut, berasal dari sekitar 4300 SM. Makam itu juga telah digunakan oleh banyak generasi selama periode sekitar 600 tahun selama era Neolitik-Khalkolitik.

Menurut peneliti, makam tersebut memiliki keunikan karena dibangun di atas tanah. Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa pada saat itu karena mudah dilihat oleh perampok kuburan.

Dalam eksplorasinya di makam tersebut, peneliti kemudian menemukan 26 fragmen tulang dari seekor anjing yang dikuburkan bersama sedikitnya 11 manusia, termasuk enam orang dewasa, empat anak-anak dan satu remaja.

Tulang-tulang tersebut menunjukkan jika anjing berukuran kecil. Tulang juga mengungkap tanda-tanda radang sendi yang menunjukkan bahwa anjing berusia pertengahan hingga akhir dan kemungkinan besar dijinakkan karena kebanyakan anjing liar tak akan hidup selama itu.

"Kita memiliki bukti bahwa seekor anjing dikuburkan dengan manusia, menunjukkan jika mereka tak hanya hewan berguna tetapi mungkin juga memiliki ikatan emosional dengan pemiliknya," kata Hugh Thomas, penulis utama studi dan arkeolog di University of Western Australia di Perth.

"Terlepas dari kenyataan bahwa telah ada berbagai perkembangan teknologi, peran dan pentingnya anjing bagi umat manusia tak berubah," tambahnya.

Baca juga: Anjing juga Bisa Cemburu saat Lihat Saingannya, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com