Oleh: Víctor Resco de Dios
DARI Faro di Portugal hingga Marseille di Perancis, gelombang kebakaran hutan dan lahan mengamuk di sepanjang barat laut Eropa. Para pasukan pemadam api kerap menyebut bencana ini sebagai kebakaran level lima: api besar yang menyedot segudang sumber daya pemadaman, serta membahayakan kawasan urban.
Di Eropa, kebakaran level ini merupakan kejadian luar biasa. Namun, yang mengkhawatirkan, kobaran api tersebut hanyalah pembukaan dari bencana yang lebih besar. Apa yang saat ini dianggap abnormal, sebentar lagi akan menjadi normal baru. Bisa jadi, pada 20-30 tahun mendatang, kita akan menganggap kebakaran ganas saat ini sebagai kejadian yang enteng.
Penelitian kami yang terbit tahun lalu berhasil mengategorikan tingkat kerentanan terhadap api di kawasan Eropa. Hasilnya, ‘musim kebakaran’ bervariasi di setiap lokasi dan waktu di daerah Mediterania. Studi kami mengungkap beberapa alasan yang menjadi dasar argumen bahwa kebakaran saat ini merupakan kejadian luar biasa.
Baca juga: Ribuan Orang Tewas karena Gelombang Panas, Bagaimana Fenomena Ini Sebabkan Kematian?
Kebakaran besar di paruh pertama bulan Juli bukanlah hal yang biasa terjadi di Portugal ataupun di Perancis selatan. Pasalnya, kondisi gersang umumnya terjadi pada akhir Agustus, sehingga kebakaran ekstrem di awal musim panas (seperti saat ini) sangat jarang terjadi.
Kebakaran hebat di paruh pertama Juli hanya umum terjadi di bagian timur semenanjung Mediterania. Sebab, banyak kawasan yang menjadi lebih kering sehingga rentan terhadap api.
Eropa semakin gersang akibat perubahan iklim dan kawasan pedesaan yang semakin sepi. Hal tersebut mengakibatkan lanskap Eropa menjadi kian homogen. Akibatnya, kondisi kering terjadi secara seragam dan semakin parah. Stasiun pemadam kebakaran jadi bertambah di kawasan-kawasan yang rentan.
Kebakaran saat ini sudah tidak bisa dipadamkan lagi. Si jago merah hanya bisa ‘mati kelaparan’ (karena tidak ada lagi benda yang bisa terbakar) atau karena hujan. Kebakaran ini sangat dahsyat, hingga mengeluarkan energi yang setara dengan satu bom atom, bahkan lebih.
Dengan kata lain, karena kebakaran makin intens, rerata luasan api yang bisa bocor dan menyebar ke daerah lain terus meningkat.
Saat artikel ini ditulis, kebakaran di Gironde (Perancis) diperkirakan sudah mencapai 8 ribu hektare (ha). Angka ini merupakan yang terbesar di Perancis sepanjang 30 tahun terakhir, sekaligus yang ketiga terbesar sejak pendataan kebakaran di negara tersebut dimulai pada 1973.
Baca juga: Apakah Gelombang Panas Bisa Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG
Bahkan, luas kebakaran yang terjadi di Sierra de la Culebra (perbatasan Portugal-Spanyol), beberapa pekan lalu nyaris menyamai kebakaran terbesar yang tercatat dalam sejarah Spanyol.
Kebakaran level lima kali ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 1978 dan 1985, ada 150 kejadian kebakaran hebat di Spanyol. Perbedaannya bukan cuma soal jumlah, tapi kejadiannya (dengan intensitas yang sama) yang berlangsung di banyak lokasi.
Skalanya tak lagi nasional, melainkan sudah mencakup subbenua Eropa, yakni di kawasan barat daya Eropa. Kebakaran juga sudah mencapai Inggris, dengan intensitas yang membuat pemadam api berada dalam kondisi tersibuk sejak Perang Dunia II.
Perubahan iklim mengakibatkan frekuensi dan keganasan gelombang panas semakin meningkat. Sepanjang perubahan ini, kematian akan bertambah karena panas yang bisa melampaui ketahanan tubuh manusia –- terutama bagi penduduk tua dan orang-orang dengan kondisi tertentu.