KOMPAS.com – Autisme atau autism spectrum disorder adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak, yang berdampak pada cara seseorang memandang dan bersosialisasi dengan orang lain sehingga menyebabkan masalah dalam interaksi dan komunikasi.
Gangguan ini mencakup pola perilaku yang terbatas dan berulang. Adapun istilah “spectrum” dalam autism spectrum disorder mengacu pada berbagai gejala dan tingkat keparahannya.
Autism spectrum disorder dimulai pada masa kanak-kanak awal hingga menyebabkan masalah fungsi sosial dalam masyarakat.
Biasanya, anak-anak menunjukkan gejala autisme di tahun-tahun pertamanya. Beberapa anak berkembang secara normal pada tahun pertama, kemudian melalui periode regresi antara usia 18 dan 24 bulan ketika mereka mulai mengembangkan gejala autisme.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa anak menunjukkan tanda-tanda autisme pada masa bayi awal, seperti kurangnya kontak mata, kurangnya respons saat nama mereka disebut, dan lain-lain.
Baca juga: Metode Lovaas, Metode yang Efektif untuk Anak Autisme
Sementara itu, anak-anak lain mungkin berkembang secara normal pada beberapa bulan atau tahun pertamanya, tetapi tiba-tiba menarik diri, agresif, atau kehilangan keterampilan bahasa yang sebelumnya telah mereka peroleh.
Beberapa anak dengan autisme mengalami kesulitan belajar dan memiliki kecerdasan yang lebih rendah, namun anak-anak dengan autisme juga dapat memiliki tingkat kecerdasan normal hingga tinggi karena kemampuan belajar mereka yang cepat.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala autisme yang umum ditunjukkan oleh orang-orang dengan gangguan ini:
Baca juga: 4 Mitos Seputar Imunisasi, Sebabkan Demam hingga Autisme
Saat memasuki usia dewasa, anak-anak dengan autism spectrum disorder dapat lebih terlibat dengan orang lain dan menunjukkan lebih sedikit gangguan dalam perilaku.
Beberapa orang dengan autisme dengan gangguan yang ringan pada akhirnya dapat menjalani kehidupan pada umumnya.
Namun, ada pula penyandang autisme yang terus mengalami kesulitan dengan bahasa atau keterampilan sosial.
Baca juga: Stres pada Anak Autisme, Faktor, Efek dan Cara Mengendalikannya
Dilansir dari CDC, penyebab autisme tidak hanya satu. Ada banyak faktor berbeda yang dapat membuat anak lebih mungkin memiliki autisme.
Meskipun hanya sedikit yang diketahui tentang penyebab spesifik, berikut adalah beberapa risiko yang menyebabkan seorang anak lebih mungkin memiliki autism spectrum disorder.