KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah daerah di Indonesia selama seminggu ke depan.
Tercatat, indeks SOI dan NINO masih menunjukkan nilai yang signifikan terhadap peningkatan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia pada Mei 2022. Prediksi OLR menunjukkan anomali basah yang mendominasi wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Sementara itu, MJO berada pada kondisi netral dan diprakirakan bertahan hingga sepekan ke depan, sehingga tidak ada kontribusi tambahan untuk aktivitas gelombang atmosfer.
Untuk Indonesia bagian barat, masih terdapat angin baratan di beberapa wilayah. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulais siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut termasuk di wilayah Jawa Barat sehingga berpotensi meningkatkan potensi suplai awan hujan di wilayah yang dilewatinya.
Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon 92S, Ini Dampak Cuaca di Indonesia!
Labilitas lokal sedang hingga kuat diprakirakan masih mendukung proses konvektif pada skala lokal di wilayah Jawa Barat.
Bedasarkan perkembangan kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terdapat di sebagian kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat untuk sepekan ke depan.
Sementara itu, potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah sebagai berikut:
1. Senin, 30 Mei 2022
2. Selasa, 31 Mei 2022
Baca juga: Akhir Mei tapi Masih Hujan, Bagaimana Penjelasan BMKG?
3. Rabu, 1 Juni 2022
4. Kamis, 2 Juni 2022
Baca juga: Gempa Yogyakarta Dipicu Sesar Aktif, Ini Imbauan BMKG
5. Jumat, 3 Juni 2022
6. Sabtu, 4 Juni 2022
7. Minggu, 5 Juni 2022
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es pada siang hingga sore hari.
Kondisi ini ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, yang mengakibatkan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap, puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol, dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.