Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Louis Pasteur, Ilmuwan yang Dijuluki Bapak Bioteknologi

Kompas.com - 28/05/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Louis Pasteur adalah seorang ahli kimia dan mikrobiologi Prancis. 

Louis Pasteur juga merupakan ilmuwan yang dikenal sebagai "Bapak Bioteknologi".

Kontribusi Pasteur untuk sains, teknologi, dan kedokteran hampir tanpa preseden. 

Pasteur memelopori studi asimetri molekuler, menemukan bahwa mikroorganisme menyebabkan fermentasi dan penyakit.

Kemudian, Pasteur juga yang memulai proses pasteurisasi dan mengembangkan vaksin untuk melawan antraks dan rabies.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Obat Antivirus yang Diklaim Ampuh Lawan Cacar Monyet

Keluarga dan pendidikan

Dilansir dari Live Science, Louis Pasteur lahir pada 27 Desember 1822, di Dole, Prancis. 

Ayah Pasteur, Jean-Joseph Pasteur, adalah seorang penyamak kulit. Pasteur tidak berasal dari keluarga kaya, tetapi mereka bertekad untuk memberikan pendidikan yang baik untuk putra mereka. 

Pada usia 9 tahun, Pasteur diterima di sekolah menengah setempat dan ia dikenal sebagai siswa biasa yang memiliki bakat seni.

Ketika Pasteur berusia 16 tahun, ia pergi ke Paris untuk melanjutkan pendidikannya.

Pasteur menempuh pendidikan Royal College di Besançon, di mana ia memperoleh gelar Bachelor of Arts.

Kemudian, Pasteur pindah ke Dijon untuk menyelesaikan Bachelor of Science-nya. 

Baca juga: Ilmuwan Buat Parfum yang Dipakai Cleopatra, Seperti Apa?

Pada tahun 1842, Pasteur melamar ke Ecole Normale di Paris, tetapi ia gagal dalam ujian masuk. 

Ia melamar kembali dan diterima pada tahun 1844 dan berhasil menjadi asisten lulusan Antoine Balard, seorang ahli kimia dan salah satu penemu bromin.

Kontribusi pertama Louis Paster bagi ilmu pengetahuan

Dilansir dari Biography, pada tahun 1849, Pasteur mencoba memecahkan masalah tentang sifat asam tartarat, bahan kimia yang ditemukan dalam endapan anggur yang memfermentasi. 

Para ilmuwan menggunakan rotasi cahaya terpolarisasi sebagai sarana untuk mempelajari kristal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com