Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala Endometriosis, Salah Satunya Nyeri Haid

Kompas.com - 29/03/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Endometriosis merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan yang efektif dan efisien. Secara global, penyakit ini telah menyerang 176 juta perempuan di seluruh dunia.

Endometriosis adalah penyakit reproduksi perempuan yang ditandai dengan tumbuhnya jaringan mirip endometrium di luar uterus, yang memicu timbulnya reaksi inflamasi kronis.

Divisi Kesehatan Reproduksi Departemen Obgyn FKUI RSCM dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K) menjelaskan, endometriosis sering dikaitkan dengan nyeri haid, nyeri panggul, dan sulit hamil.

“Di Indonesia rata-rata dari timbulnya gejala enam bulan, (pasien) datang ke dokter,” ujar Kemal dalam acara Peluncuran Pedoman Tatalaksana Diagnosis Klinis dan Manajemen Awal Endometriosis untuk Asia dan Kampanye #DontLiveWithPain yang diadakan Bayer Indonesia, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Akhirnya, Peneliti Temukan Hubungan Endometriosis dan Kanker Ovarium

Gejala endometriosis

Kemal menuturkan, gejala dari endometriosis sering kali tumpang tindih. Gejala dari penyakit ini dapat berupa nyeri haid, nyeri panggul, nyeri senggama.

Beberapa penderita ada yang mengalami nyeri secara bersamaan, seperti nyeri senggama dan nyeri haid, nyeri panggul dan nyeri senggama, nyeri haid atau nyeri panggul. Tapi, ada juga pasien yang menderita endometriosis tanpa merasakan nyeri.

“Sebesar 10,7 persen menderita endometriosis tanpa gejala nyeri,” papar Kemal.

Sementara itu, sebanyak 74,4 persen penderita mengalami nyeri dengan derajat berat hingga sangat berat. Jika pasien memiliki riwayat pembedahan, sering dikaitkan dengan derajat nyeri yang lebih tinggi.

“Riwayat pembedahan berhubungan dengan derajat nyeri yang lebih tinggi,” tutur dia.

Penyakit endometriosis turut berdampak terhadap psikis dari penderitanya. Menurut data, sebanyak 28, 1 persen pasien mengalami gejala yang mengarah ke depresi dan 20,6 persen mengalami gejala kecemasan.

“Derajat nyeri dan adanya gangguan psikologi berhubungan dengan gangguan kualitas hidup,” kata Kemal.

Baca juga: Jangan Abaikan Nyeri Haid, Bisa Jadi Gejala Endometriosis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com