Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NIH Luncurkan Uji Klinis Tiga Vaksin HIV mRNA, Apa Saja Vaksinnya?

Kompas.com - 16/03/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH), telah meluncurkan uji klinis fase pertama yang mengevaluasi tiga vaksin HIV eksperimental berdasarkan platform messenger RNA (mRNA).

Sebagai informasi, teknologi mRNA juga digunakan dalam beberapa vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini.

Penelitian yang disebut HVTN 302 akan dilakukan oleh Jaringan Percobaan Vaksin HIV (HVTN), yang berbasis di Pusat Penelitian Kanker Fren Hutchinson.

“Menemukan vaksin HIV telah terbukti menjadi tantangan ilmiah yang menakutkan,” ujar Direktur MD NIAID Anthony S. Fauci seperti dikutip dari laman resmi NIH, Selasa (15/3/2022).

“Dengan keberhasilan vaksin Covid-19 (mRNA) yang aman dan sangat efektif, kami memiliki kesempatan menarik untuk mempelajari apakah teknologi mRNA dapat mencapai hasil yang serupa terhadap infeksi HIV,” lanjut dia.

Baca juga: Moderna Mulai Lakukan Uji Klinis Fase 1 Vaksin HIV pada Manusia

Cara kerja vaksin mRNA HIV

Studi HVTN 302 akan memeriksa tiga vaksin mRNA HIV eksperimental yaitu BG505 MD39.3 mRNA, BG505 MD39.3 gp151 mRNA, dan BG505 MD39.3 gp151 CD4KO mRNA. Penelitian akan mengevaluasi keamanan dan potensinya dalam menginduksi respons imun.

Vaksin mRNA bekerja dengan mengirimkan sepotong materi genetik yang mempengaruhi tubuh untuk menghasilkan fragmen protein dari patogen target seperti virus, yang dikenali dan diingat oleh sistem kekebalan. Sehingga, sistem imun dapat memerangi patogen tersebut apabila suatu waktu terinfeksi.

Tiga kandidat vaksin mRNA HIV dirancang untuk menyajikan protein lonjakan yang terletak di permukaan virus HIV, yang memungkinkan penyakit untuk masuk ke dalam sel manusia. Ketiganya mengkodekan protein stabil yang berbeda tapi sangat terkait. Tidak satu pun vaksin dapat menyebabkan infeksi HIV.

Urutan mRNA yang terkandung dalam vaksin dirancang dan dikembangkan oleh para peneliti di Scripps Consortium for HIV/AIDS Vaccine Development (CHAVD) yang didanai NIAID di Scripps Research Institute dan IAVI Neutralizing Antibody Center yang didanai Bill & Melinda Gates Foundation di Scripps.

Para peneliti tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan di Moderna, Inc. Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, memproduksi vaksin yang diteliti melalui kontrak yang didukung NIAID.

Baca juga: Kabar Baik, Obat PrEP untuk Mencegah HIV Akhirnya Kantongi Izin FDA

Studi

Penyelidikan akan mendaftarkan hingga 108 orang dewasa berusia antara 18-55 tahun di 11 lokasi, yaitu Birmingham, Alabama, Boston, Los Angeles, New York City, Philadelphia, Pittsburgh, Rochester, New York, dan Seattle.

Setiap peserta akan secara acak ditugaskan ke salah satu dari enam kelompok yang masing-masing menerima tiga vaksinasi dari salah satu vaksin eksperimental.

Tiga kelompok pertama dengan masing-masing 18 peserta yang disebut grup A, akan menerima suntikan secara intramuskular dengan dosis 100 mikrogram (mcg) kandidat vaksin yang ditugaskan pada kunjungan awal, pada bulan kedua dan pada bulan keenam.

Baca juga: Moderna Mulai Mengembangkan Vaksin Hibrida Khusus Varian Omicron

Peserta di Grup A akan dievaluasi dua minggu setelah vaksinasi awal untuk memastikan kriteria keamanan telah tercapai.

Tiga kelompok lainnya yang terdiri dari 18 peserta yang disebut grup B akan divaksinasi dengan 250 mcg vaksin HIV, diikuti dengan suntikan pada dua dan enam bulan setelah vaksinasi awal.

Para peneliti akan menilai keamanan dan respons imun dengan mendapatkan sampel darah dan kelenjar getah bening. Ini akan diambil pada titik waktu tertentu selama penelitian. Selain itu, staf klinis akan memantau dengan cermat keselamatan peserta selama penelitian.

Uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin HIV ini diharapkan akan selesai pada Juli 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com