Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian BRIN Ungkap Karang Batu Simpan Arsip Data Iklim Masa Lampau

Kompas.com - 25/02/2022, 13:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Iklim terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan karang batu atau Scleractinia disebutkan menyimpan arsip data iklim masa lampau ini.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Penelitian Iklim dan Lingkungan, Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Sri Yudawati.

Sri menjelaskan, karang Scleractinia atau disebut juga karang batu dari genus Porites mampu menyediakan data iklim masa lampau yang cukup meyakinkan.

Baca juga: Perubahan Iklim Bisa Sebabkan Krisis Air Bersih di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Kombinasi karang hidup dan mati mampu menyediakan data iklim secara terus menerus dari masa kini sampai ribuan tahunan, bahkan ratusan ribu tahun lampau dengan resolusi bulanan.

Ada beberapa hal yang dianalisis oleh peneliti dalam kajian ini untuk mencari tahu data arsip iklim masa ke masa dari karang batu ini.

1. Kandungan geokimia

Kandungan geokimia karang dapat digunakan untuk merekonstruksi suhu permukaan laut, presipitasi, dan salinitas permukaan laut.

2. Pelapisan pertumbuhan karang

Selain kandungan geokimia, peneliti juga melakukan identifikasi terhadap pelapisan pertumbuhan tahunann karang Porites.

Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X atau rontgen.

Pelapisan pertumbuhan karang porites ini diketahui merekam informasi kronologi atau urutan waktu, serta informasi kecepatan klasifikasi karang.

Hasil penelitian karang batu Scleractinia

Sri mengatakann, dengan mengorelasikan suhu dan pertumbuhan tahunan karang, maka dapat diketahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhann karang, hasil penelitian semacam ini telah digunakan untuk mendukung kegiatan konservasi terumbu karang.

"Secara garis besar tujuan penelitian iklim masa lampau dari karang porites ini saya fokuskan untuk meningkatkan pemahaman variabilitas iklim di wilayah Indonesia dan pemahaman fenomena iklim ENSO (El Nino Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) di masa lampau, memahami pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tahunan karang Porites dan untuk evaluasi dan pengembangan metode kalibrasi data proxy dan metodologi rekontruksi air laut dari data proxy karang," jelas Sri.

Baca juga: Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Fenomena Cuaca Ekstrem

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com