Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Luncurkan Roket untuk Kirimkan Logistik ke Astronot di Stasiun Luar Angkasa

Kompas.com - 17/02/2022, 18:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, telah meluncurkan roket yang membawa kargo menuju ke ruang angkasa, Senin (14/2/2022) lalu. Logistik tersebut dikirimkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Persediaan logistik serta peralatan lainnya, dibawa dalam misi pesawat ruang angkasa Progress MS-19 menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dilansir dari Space, Selasa (15/2/2022) roket tersebut akan mengorbit Bumi sebanyak 30 kali sebelum tiba di ISS.

Progress MS-19 yang juga disebut sebagai Progress 80, diluncurkan dengan roket Soyuz 2.1a dari Site 31/6 di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, Senin pukul 11.25 waktu setempat.

Roket Soyuz akan menempuh perjalanan yang relatif lambat yaitu selama tiga hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebelum mendarat pada Kamis (17/2/2022).

Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) misi Progress 80 akan membawa tiga ton makanan, bahan bakar dan pasokan peralatan ke ISS.

Di samping itu, Roscosmos juga telah melaporkan sebelumnya bahwa mereka berencana untuk mempersingkat pengiriman ke orbit tunggal, dengan mengurangi durasinya menjadi dua jam ke lab yang mengorbit.

Baca juga: Perlombaan Peluncuran Stasiun Luar Angkasa Dimulai, Usai Rusia Kini China

Apabila pengujian awal berjalan sesuai rencana, pelaksanaan misi roket Rusia membawa logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional itu dapat berlangsung di tahun 2023.

Untuk diketahui, Progress adalah pesawat ruang angkasa utama yang digunakan Rusia untuk mengirimkan pasokan logistik, perangkat medis, perlengkapan sanitasi, serta pakaian dan makanan kepada para kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Progress juga didesain agar mengikuti jejak roket sebelumnya, yang memasok kebutuhan di stasiun ruang angkasa seperti Salyut 6 dan Mir.

Seperti dilansir dari NASA Space Flight, Selasa (15/2/2022) Progress merupakan pesawat ruang angkasa yang tidak menggunakan tenaga surya melainkan beroperasi dengan tenaga baterai.

Sejak 2018, banyak peluncuran dari pesawat ruang angkasa Progress yang bisa mencapai stasiun luar angkasa hanya dalam tiga jam.

Namun, waktu peluncuran dan kedatangan menuju ISS bergantung pada banyak faktor, termasuk aktivitas pesawat luar angkasa lain yang merapat ke stasiun luar angkasa.

Adapun pesawat luar angkasa Progress pertama kali dikembangkan pada 1970-an di bawah pemerintahan Uni Soviet yang sekarang sudah tidak berfungsi.

Baca juga: Misi Rusia ke Bulan Tahun Ini Ditunda, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com