Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ilmiah Mengapa Gempa Dapat Mengakibatkan Tsunami

Kompas.com - 18/01/2022, 12:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini banyak gempa dengan kekuatan tinggi yang terjadi di Indonesia. Gempa dengan kekuatan besar bisa memicu terjadinya tsunami. Namun, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa gempa dapat mengakibatkan tsunami. Artikel ini akan menjelaskannya untuk Anda.

Penyebab terjadinya tsunami

Tsunami adalah rangkaian gelombang air laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 kilometer per jam. Penyebab utama terjadinya adalah gempa bumi atau getaran yang terjadi di bawah laut.

Namun, tidak semua gempa bisa menyebabkan tsunami. Terdapat beberapa syarat dan mekanisme yang harus terjadi yang membuat gempa bumi bisa menyebabkan tsunami. Berikut adalah syarat terjadinya tsunami akibat gempa bumi secara umum:

  • Pusat gempa terjadi di dasar laut
  • Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 kilometer
  • Magnitudo lebih dari 7,6

Gempa dengan magnitudo 6,5 sampai 7,5 biasanya tidak langsung menyebabkan tsunami, namun berpotensi menimbulkan efek sekunder seperti longsor bawah laut yang bisa menyebabkan tsunami.

Baca juga: Kenapa Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi? Ahli Jelaskan

Tsunami akibat gempa bumi

Gempa bumi di bawah laut terjadi akibat pertemuan dua lempeng bumi yang saling bertabrakan. Ketika kedua lempeng bertumbukan dan terjadi pola sesar naik dan turun, maka ini merupakan tanda terjadinya tsunami.

Ketika lempeng bergerak secara vertikal, ini akan memicu air di atasnya membentuk gelombang ke segala arah, termasuk ke arah daratan yang akan menyebabkan tsunami. Ini merupakan hal yang terjadi pada air untuk kembali mendapatkan posisi yang seimbang di atas lempeng yang bertabrakan dan berubah posisi tadi.

Sesuai mekanisme terjadinya, sebanyak 80 persen tsunami terjadi di Ring of Fire yang merupakan zona subduksi. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Ring of Fire, sehingga sangat rentan mengalami gempa bumi dan tsunami.

Tsunami akibat letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi bisa menyebabkan tsunami jika letusan tersebut memiliki kekuatan getaran atau menghasilkan gempa vulkanik yang sangat besar. Gunung berapi yang memicu tsunami tidak hanya gunung di bawah laut, namun juga di darat, namun biasanya yang terletak dekat dengan laut.

Salah satu contoh tsunami akibat letusan gunung berapi adalah tsunami Banten tahun 2018 yang disebabkan letusan Gunung Anak Krakatau. Contoh lainnya adalah letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.

Baca juga: Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya

Tsunami akibat longsor bawah laut

Sesuai dengan penjelasan di atas, umumnya longsor bawah laut merupakan kejadian sekunder dari gempa berkekuatan menengah. Walaupun begitu, longsor itu juga bisa memicu perubahan dasar laut yang menyebabkan pergerakan air di atasnya.

Sama seperti yang terjadi ketika gempa bumi, air akan membuat gelombang besar untuk mencapai keseimbangan atau equilibrium dengan bentuk dasar laut yang baru setelah terjadinya longsor bawah laut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com