Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG Ungkap Hasil Pemodelan Peta Kawasan Rawan Tsunami 1-8 Meter di Kota Pariaman

Kompas.com - 13/01/2022, 21:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peta kawasan rawan bencana tsunami (KRBT) Kota Pariaman, Sumatera Barat pada Rabu (12/1/2022).

Kawasan rawan bencana tsunami itu, juga memuat risiko dampak jika terjadi dalam kategori ketinggian tsunami rendah, menengah hingga tinggi.

Sumber pemodelan tsunami Kota Pariaman

Peta kawasan rawan bencana tsunami ini, merupakan hasil pemodelan tsunami yang dilakukan di Kota Pariaman dengan menggunakan skenario sumber gempa bumi Megathrust di barat Pulau Sumatera.

Pemodelan tsunami ini dilakukan karena kawasan Kota Pariaman merupaka wilayah yang didominasi oleh pantai landai.

Baca juga: Korban Tsunami Kuno pada Sekitar 3600 Tahun Ditemukan di Turki

Dalam melakukan pemodelan ini, PVMBG menggunakan perangkat lunak ANUGA yang dikembangkan oleh Australian National University (ANU) dan Geoscience Australia (GA).

Pemodelan dilakukan pada tahun 2014 dengan waktu simulasi penjalaran tsunami selama 3 jam. Adapun, sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Data spasial Intermap resolusi 5m sebagai data topografi daerah target

2. Data spasial Gebco resolusi 924 m dan tcarta marine resolusi 90 m sebagai data batimetri

3. Data spasial SRTM 90 m, sebagai data topografi wilayah di luar daerah target

4. Administrasi dan infrastruktur dari data spasial rupa bumi Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Global Administrative (GADM)

5. Sebaran gempa dari International Seismological Centre (ISC) Catalogue

Dari hasil pemodelan tersebut didapatkan bahwa landasan tsunami terjauh mencapai 3,4 kilometer terjadi di pesisir Kecamatan Pariaman selatan.

Sedangkan, tinggi genangan maksimum mencapai 7.7 meter di Padang Brik-brik, Kecamatan Pariaman Utara.

Namun, PVMBG juga membagi beberapa risiko dampak dan kawasan rawan bencana tsunami tinggi ini dalam beberapa tingkatan. Berikut ulasannya.

1. Kawasan rawan bencana tsunami tinggi

Kawasan rawan bencana tsunami tinggi (high tsunami hazard zone) merupakan daerah yang akan berpotensi dilanda tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter dengan skala intensitas tsunami VII MMI atau lebih, berdasarkan skala intensitas tsunami yang diusulkan pada tahun 2001 oleh Gerassimos Papadopoulos dan Fumihiko Imamura.

Jika tsunami terjadi dengan ketinggian 4 meter, maka dapat menyebabkan kapal kecil rusak, kapal besar terdorong ke darat, dan banyak bangunan kayu rusak.

Tidak hanya itu, material tsunami berukuran pasir hingga bongkah juga akan terendapkan di pantai.

"Ketika tinggi tsunami lebih dari 8 meter, dapat mengakibatkan kerusakan sangat parah pada daerah terlanda bahkan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanggul pantai, pemecah ombak dan jalur hijau," jelas PVMBG dalam keterangan resminya melalui akun Instagram @pvmbg_ yang diunggah Rabu (12/1/2022).

Baca juga: 6 Fakta Gempa Bumi NTT, dari Potensi Tsunami hingga Gempa Susulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com