Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2022, 19:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Nikel merupakan salah satu logam transisi yang banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. 

Nikel adalah unsur kimia kelima yang paling umum di Bumi.

Beberapa negara atau wilayah dengan kandungan nikel yang besar adalah Kaledonia Baru, Australia Barat, Indonesia, Amerika Selatan, dan Filipina. 

Nikel bersifat tangguh terhadap korosi karena dapat mencegah prosesnya dengan membentuk lapisan pada permukaan yang teroksidasi oleh udara pada suhu ruangan. 

Di samping gadolinium, besi dan kobalt, nikel adalah logam magnetik. Artinya, nikel sangat tertarik pada magnet meskipun paling lemah dibandingkan tiga logam lain yang disebutkan sebelumnya. 

Baca juga: Nikel Indonesia Guncang Dunia, Ini Tanaman Penambang Nikel di Sorowako Sulsel

Tetapi, nikel akan menjadi non-magnetik jika dipanaskan di suhu 355 °C atau lebih.

Manfaat nikel

Nikel memiliki keunggulan tersendiri di antara logam transisi lainnya. 

Bahan yang mengandung nikel banyak terdapat pada industri otomotif, peralatan elektronik, hingga konstruksi bangunan. 

Dilansir dari AZ Chemistry, berikut adalah 5 manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari:

1.Nikel dalam kendaraan 

Manfaat nikel yang pertama dalam kehidupan sehari-hari adalah senyawa utama untuk kendaraan.

Baca juga: Nikel Indonesia Mengguncang Dunia, Asal-usul Nikel dan Logam Apa Itu?

 

Banyak kendaraan modern mengandung nikel dalam bentuk baja tahan karat. Ini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam industri baja.

Perusahaan manufaktur mobil mengandalkan baja tahan karat karena terkenal dengan ketahanannya terhadap korosi dan lebih ringan dibandingkan logam lain, namun memiliki bentuk yang sangat kuat. 

Baja tahan karat meminimalkan korosi di berbagai bagian kendaraan dan dapat menyerap energi dari benturan atau benturan.

Untuk menghasilkan baja tahan karat, pabrikan biasanya menggabungkan elemen nikel dengan bahan lain.

CEO dan filantropi Tesla, Elon Musk menyatakan pada 2016 bahwa mobil bertenaga listriknya menggunakan baterai lithium ion yang terbuat dari nikel dan grafit.

Baca juga: Bintang Pertama di Alam Semesta Miskin Logam, Astronom Temukan Buktinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com