Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Robby Purba, Ini Kriteria Pria yang Berisiko Terkena Kanker Payudara

Kompas.com - 03/01/2022, 18:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presenter Robby Purba didiagnosis menderita kanker payudara dan baru saja menjalani operasi pengangkatan tumor.

Hal ini disampaikan Robby dalam unggahan video Instagram Story yang memperlihatkan dirinya dalam kondisi lemah usai operasi pengangkatan tumor payudara.

"Pria dengan tumor payudara bisakah? Alhamdulillah ternyata bisa," tulis Robby di akun Instagram @robbypurba.

"Lagian apa sih yang Allah gak bisa. Nah abang yang beruntung nih, kasus yang jarang terjadi kepada pria," lanjutnya.

Baca juga: Belajar dari Kondisi Robby Purba, Kenapa Pria Bisa Terkena Kanker Payudara?

Seperti diungkapkan oleh Robby, kanker payudara umumnya ditemukan terjadi pada wanita, sehingga kasusnya pada pria dianggap langka. Dilansir dari WebMD, risiko pria terkena kanker payudara adalah 1 per 1.000.

Dari tingkat keparahan, kanker payudara yang menimpa pria maupun wanita cenderung sama. Hanya saja, kanker pada pria lebih sering terlambat terdiagnosis sehingga biasanya ditemukan pada stadium yang lebih berat.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hemtologi Onkologi Medik RS Kanker Dharmais, Dr Ronald Alexander Hukom, SpPD KHOM MHSC FINASIM mengatakan, meskipun jarang, pria juga dapat didiagnosis menderita kanker payudara. 

"Dalam kenyataannya, ada laki-laki yang terkena kanker payudara," kata Ronald dalam diskusi daring bertajuk Memahami Lebih Dalam Subtipe Kanker Payudara Metastasi Tertinggi di Dunia: HR-positif, HER2-negatif, Senin (31/9/2020).

Ronald menegaskan, satu hal yang perlu diingat adalah faktor penyebab kanker payudara tidak hanya permasalahan hormon pada wanita saja.

Dia mengakui, masalah hormon kewanitaan seperti estrogen dan progesteron yang abnormal memang dapat meningkatkan potensi risiko penyakit kanker payudara terjadi.

Baca juga: Ciri-ciri Kanker Payudara yang Mudah Dikenali Menurut Dokter

Sebab, perubahan bentuk atau fisik payudara lebih mudah terjadi karena adanya aktivitas hormonal wanita yang mendukung itu terjadi.

"Kanker payudara tidak selalu terkait pada hormon wanita. Memang (hormon wanita) meningkatkan tingkat risiko kanker, tetapi tidak satu-satunya," kata dia.

Robby sendiri dalam unggahan video Instagramnya mengungkapkan bahwa ada banyak kemungkinan yang menjadi pemicunya.

"Pemicunya banyak, selain Genetic - karena supplements2 gym atau susu juga bisa (menurut Dokter specialistnya)," ungkap Robby.

"Intinya lifestyle lah.. hehe..," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com