Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deforestasi Menyebabkan Serangga Kehilangan Sayap, Kok Bisa?

Kompas.com - 26/08/2021, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Deforestasi atau penggundulan hutan membawa banyak imbas bagi makhluk hidup, salah satunya terjadi pada serangga. Para peneliti menemukan, dampak deforestasi dapat menyebabkan serangga kehilangan sayap.

Temuan dari studi ini diperlihatkan dari studi kasus yang dilakukan di Selandia baru.

Mengutip Science Alert, Kamis (26/8/2021) dalam kurun waktu 750 tahun, manusia telah banyak mengubah lanskap alam di Selandia Baru.

Hal tersebut menyebabkan perubahan evolusioner yang cepat di antara spesies tertentu.

Contohnya yang terjadi pada Zelandoperla fenestrata, lalat batu yang hidup di South Island, Selandia Baru.

Spesies itu punya dua fenotipe yang berbeda, satu bersayap dan mampu terbang sedangkan satu lainnya digambarkan tak bisa terbang.

Baca juga: Usai Bunuh Mangsa, Serangga Ini Gunakan Korbannya untuk Aksesoris

 

Jenis lalat batu yang tak bisa terbang biasanya ditemukan daerah yang lebih tinggi, di mana jarang ada pohon dan angin kencang dapat dengan mudah meniup serangga ke dalam jurang.

Sementara itu, lalat yang mampu terbang biasanya terlindung di hutan pegunungan.

Akan tetapi, di daerah di mana hutan alpine telah ditebang dan mengalami deforestasi, peneliti menemukan sesuatu yang menarik.

Serangga di ketinggian tersebut yang biasanya bisa terbang, mereka menemukan sayap mereka tidak lagi bisa membuat mereka terbang.

Tampaknya deforestasi yang disebabkan manusia secara tak langsung telah menghilangkan kemampuan serangga ini untuk terbang. Proses itu bahkan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Baca juga: Serangga Bantu Penyerbukan Sejak 47 Juta Tahun Lalu, Ini Buktinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com