Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun dari Tidur, Wahana Yutu 2 China Siap Jelajahi Sisi Jauh Bulan

Kompas.com - 19/05/2021, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - China tidak hanya berhasil mengirim penjelajah ke Mars bulan Mei ini. Mereka juga mengumumkan bahwa wahana penjelajah Yutu 2 akan bangun dan terus menjelajahi sisi jauh bulan.

Rover Yutu 2 diluncurkan dengan misi Chang'e 4, mendarat di sisi jauh bulan pada Januari 2019.

"Wahana penjelajah itu sudah menyelesaikan aktivitas 29 bulan di sana," kata China Lunar Exploration Project (CLEP) pada 23 April 2021.

Wahana pendarat dan penjelajah bertenaga surya tersebut memasuki keadaan tidak aktif pada 19 April waktu Beijing, tepat sebelum matahari terbenam.

Baca juga: Robot Penjelajah China tampilkan Pemandangan dari Sisi Jauh Bulan

Kedua robot ruang angkasa itu akan dilindungi dari suhu sedingin minus 180 derajat Celsius.

Dilansir Live Science, Minggu (16/5/2021), penjelajah dan pendarat akan bangun dari hibernasi pada awal Mei setelah matahari terbit di kawah Von Kármán.

Yutu 2 telah melakukan perjalanan ke barat laut dari titik pendaratannya di kawah Von Kármán dan sejauh ini telah menempuh jarak total 708,9 meter.

Dalam perjalanan tersebut, Wahana Yutu 2 telah mengumpulkan data di sepanjang jalan dengan kamera panorama, radar penembus bulan (LPR), dan spektrometer pencitraan inframerah dan tampak dekat.

Rover beroda enam dengan berat 140 kilogram itu telah menemukan sejumlah lapisan batuan yang berbeda di bawah permukaan bulan, yang menurut para ilmuwan diciptakan oleh vulkanisme dan serangan asteroid yang intens.

Area yang diamati juga mencakup materi yang dikirim dari kawah terdekat seperti kawah Finsen, menurut sebuah makalah yang dipresentasikan selama Konferensi Sains Bulan dan Planet pada bulan Maret.

Makalah tersebut menyatakan bahwa LPR bisa menjadi instrumen penting untuk menentukan sejarah evolusi permukaan bulan dan menelusuri sumber bahan permukaan yang ditemukan oleh Yutu 2.

Penjelajah beroperasi di dalam cekungan Kutub Selatan-Aitken kuno di sisi jauh bulan, sebuah cekungan tubrukan besar.

Para ilmuwan berpikir bahwa peristiwa yang menciptakan cekungan tersebut mungkin telah menggali batuan dari bawah kerak bulan dan mereka berharap materi semacam itu dapat membantu mengungkap rahasia pembentukan bulan.

Yutu 2 juga telah menemukan sejumlah pecahan batu bantalan kaca yang dibuat oleh atau dihasilkan oleh tumbukan yang lebih kecil di permukaan bulan, beberapa di antaranya telah menarik perhatian yang serius.

Setelah penjelajah bangun pada bulan Mei, ia akan melanjutkan perjalanannya ke timur laut, di mana para ilmuwan berharap dapat menemukan batuan basaltik dari daerah terdekat untuk memberikan wawasan lebih jauh tentang sejarah permukaan bulan setempat.

Baca juga: China Berhasil Daratkan Wahana Antariksa Pertama di Planet Mars

Selain Yutu 2, China juga telah membuat kemajuan lain dengan mengirim rover penjelajah bernama Zhurong ke Mars.

Zhurong merupakan bagian dari misi Tianwen 1 yang mendarat di Utopia Planitia di Mars pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Penjelajah Zhurong memiliki enam roda, bertenaga surya, dan membawa beberapa teknologi dan pelajaran yang didapat dari Yutu 2.

Wahana seberat 240 kilogram itu membawa lebih banyak instrumen sains ke planet merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com