Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 10/01/2023, 07:27 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Pada masa lalu, banyak orang mengenal tata surya dengan urutan planetnya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Jupiter.

 

Namun, sejak tahun 2006, The International Astronomy Union (IAU) tidak lagi menyebut Pluto sebagai planet.

Baca juga: 7 Karakteristik Pluto, Planet Kerdil di Sabuk Kuiper

Alasannya, Pluto tidak memenuhi kriteria untuk disebut sebagai planet. Ya, benda astronomi harus memenuhi sejumlah kriteria agar bisa disebut sebagai planet.

Kriteria tersebut adalah mengorbit sebuah bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah “membersihkan” lingkungan sekitar orbitnya.

Belum "membersihkan" orbitnya

Dilansir dari NASA, 15 Februari 2021, Pluto tidak lagi disebut planet karena belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain.

Namun, Pluto memenuhi kriteria IAU untuk diklasifikasikan sebagai dwarf planet atau planet kerdil.

Menurut IAU, planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit langsung Matahari sehingga bentuknya dikendalikan oleh gaya gravitasi, namun belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain.

Baca juga: Benarkah Pluto Akan Kembali Menjadi Planet? Ini Kata Ilmuwan

Lantas, apa yang dimaksud dengan belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain?

Dilansir dari Library of Congress, 19 September 2019, kriteria tersebut berarti planet harus menjadi dominan secara gravitasi sehingga tidak ada benda lain dengan ukuran sebanding, selain satelitnya sendiri atau benda di bawah gravitasinya, di sekitar ruang orbitnya.

Baca juga: Urutan Planet dari yang Terdekat dengan Matahari hingga yang Terjauh

Dalam hal ini, Pluto berbagi lingkungan orbit dengan objek sabuk Kuiper seperti plutino.

Jadi, setiap benda langit yang tidak memenuhi kriteria ini, tidak akan disebut planet dan akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil, termasuk Pluto.

Sejarah Pluto

Pluto ditemukan pada tanggal 18 Februari 1930 di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, oleh astronom Clyde W. Tombaugh dengan kontribusi dari William H. Pickering.

Pada tahun 1915, observatorium telah berhasil menangkap dua gambar samar Pluto yang saat itu belum dikenali.

Sebenarnya, ini bukanlah potret Pluto yang pertama. Terdapat 16 pra-penemuan yang diketahui dan yang tertua dibuat oleh Observatorium Yerkes di tahun 1909.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Berapa Berat Badan Manusia di Planet Lain?

Saat itu, penemuan Pluto menjadi berita utama di seluruh dunia. Observatorium Lowell pun memiliki hak untuk menamai benda langit yang baru ditemukan tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com