Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Langit Hari Ini, Hari Tanpa Bayangan dan Konjungsi Bulan-Antares

Kompas.com - 01/04/2021, 11:43 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua fenomena menarik akan hadir di langit Indonesia di awal bulan April 2021 ini.

Kedua fenomena tersebut adalah konjungsi atau kesejajaran antara Bulan dan Antares, serta fenomena hari tanpa bayangan. Berikut penjelasan lebih rincinya.

1. Konjungsi Bulan-Antares : 1-2 April 2021

Berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena konjungsi antara Bulan dan Antares akan mulai terjadi pada hari ini, Kamis (1/4/2021), pada pukul 21.45 waktu setempat dari arah Timur-Tenggara.

Namun, puncak konjungsi di antara kedua benda langit ini akan terjadi esok hari Jumat (2/4/2021) pada pukul 03.49 WIB, 04.49 WITA, dan 05.49 WIT.

Pada dini hari esok, Anda dapat mengamatinya hingga fajar bahari berakhir dari arah Barat-Barat Daya.

Baca juga: Daftar Wilayah dan Jadwal Hari Tanpa Bayangan Maret-April 2021

Adapun, sudut pisah keduanya bervariasi yaitu antara 6,64 derajat hingga 4,58 derajat.

Disebutkan Andi Pangerang, peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN bahwa magnitudo Antare pada saat konjungsi terjadi adalah sebesar +1,05.

Sedangkan, fraksi iluminasi Bulan bervariasi antara 79,3 persen hingga 77,2 persen, sehingga Bulan terlihat susut atau cembung akhir.

2. Hari tanpa bayangan : 1- 4 April 2021

Babak akhir Matahari melintasi Indonesia adalah peristiwa langit di mana Matahari seakan-akan ada di atas Kepulauan Indonesia dari satu tempat ke tempat berikutnya pada saat kulminasi atas pada rentang waktu di antara 22 Februari hingga 4 April mendatang.

"Peristiwa ini merupakan bagian dari gerak semu tahunan Matahari," kata Marufin Sudibyo, Astronom Amatir Indonesia kepada Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Hari tanpa bayangan terjadi saat deklinasi Matahari tepat senilai dengan garis-garis lintang yang melewati Kepulauan Indonesia. 

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Bagaimana Bisa Terjadi? Ini Penjelasan Astronom

Pada suatu lokasi dengan koordinat tertentu, maka manakala Matahari berkulminasi atas (mengalami istiwa), kedudukannya akan tepat di titik zenith lokasi tersebut atau tepat di atas kepala. 

Sehingga bayang-bayang benda tegak yang terpasang tegak lurus permukaan air di tempat itu akan menghilang untuk sesaat. 

"Fenomena ini disebut hari tanpa bayangan Matahari," ucap dia.

Marufin menyebutkan, Matahari melintasi Indonesia pada saat ini merupakan kesempatan pertama (hari tanpa bayangan) sepanjang tahun 2021.

Perlintasan Matahari ini juga menjadi penanda Indonesia mulai memasuki pancaroba, peralihan antara musim penghujan dan kemarau. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com