Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embargo Vaksin India, Ahli Ingatkan Vaksin Bukan Solusi Tunggal Kendalikan Pandemi

Kompas.com - 31/03/2021, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Embargo vaksin India dilakukan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di negara itu. Epidemiolog mengatakan vaksin bukan solusi tunggal untuk mengendalikan pandemi virus corona.

Ahli epidemiologi dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa akibat embargo vaksin Covid-19 yang dilakukan India, maka dampaknya akan sangat berpengaruh bagi dunia, termasuk Indonesia.

"Dengan embargo vaksin, stok nasional menjadi tidak terpenuhi suplainya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Kendati demikian, embargo ini memberikan pesan penting bahwa negara harus memiliki contigency plan. Contigency plan atau kontigensi plan adalah perencanaan terkait tindakan alternatif yang bisa dilakukan.

Baca juga: India Embargo Vaksin Covid-19, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

 

Di antaranya terkait program vaksinasi Covid-19. Dalam hal ini, Dicky mengingatkan pentingnya riset dalam negeri, serta perlunya diversivikasi vaksin.

India adalah negara kedua di dunia yang memiliki pabrik vaksin terbesar setelah China. Pasokan vaksin Covid-19 bagi dunia, juga bergantung pada negara tersebut.

Namun, setelah kasus Covid-19 di India melonjak, pemerintah setempat terpaksa melakukan embargo vaksin yang diproduksi di negara ini untuk tidak dikirimkan ke luar India.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya mengatakan bahwa akibat embargo vaksin India, Indonesia hanya memiliki 7 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Baca juga: Mengenal 2 Vaksin Covid-19 Buatan India, Covaxin dan Covishield

 

Menanggapi hal ini, Dicky menegaskan bahwa vaksin bukanlah solusi tunggal maupun jalan singkat dalam mengendalikan pandemi virus corona.

"Ada hal yang jauh lebih penting dalam menghadapi situasi pandemi, yang paling bisa diandalkan dari berbagai pengendalian pandemi adalah penguatan testing, tracing, isolasi, karantina dan 5M. Itu pesan pentingnya," ungkap Dicky.

Sebab, menurut Dicky, terkait vaksin, banyak tantangan dan dinamika yang harus dihadapi.

Salah satunya seperti embargo vaksin yang tiba-tiba dilakukan India untuk mencukupi vaksinasi Covid-19 di negara tersebut, menyusul lonjakan kasus.

Baca juga: Vaksin Corona Oxford Terbukti Efektif pada Monyet, India Siapkan Produksi Massal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com