Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kawin Sigung Bertepatan dengan Hari Valentine

Kompas.com - 22/02/2021, 17:01 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sciencing

KOMPAS.com -Sigung adalah anggota keluarga hewan musang, dengan kaki pendek, kekar, dan kaki besar bercakar yang digunakan untuk menggali.

Kebiasaan kawin mereka sedikit berbeda, karena mereka memiliki aturan umum, yakni musim kawin sigung hanya berkisar dari bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Uniknya, sigung belang mulai kawin pada 14 Februari, di mana seperti yang kita ketahui, tanggal tersebut bertepatan dengan hari valentine atau hari kasih sayang.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Setelah Melahirkan, Kelinci Siap Kawin dan Hamil Lagi

Mengapa sigung hanya kawin pada bulan Februari sampai Maret?

Musim kawin pada sigung dimulai pada Februari. Meskipun mereka tidak berhibernasi seperti hewan lain, sigung cenderung kurang aktif selama musim dingin dan memilih tinggal di sarang mereka. Itulah mengapa sigung hanya kawin dibulan-bulan tertentu, seperti dilansir Sciencing, Rabu (25/7/2018).

Sarang sigung adalah sebuah lubang yang ditemukan tepat di bawah tanah dan bahkan mungkin tersembunyi di bawah bangunan, beranda, semak belukar atau tumpukan kayu, atau terkadang sigung akan mengambil alih lubang yang ditinggalkan hewan lain.

Ia adalah hewan nokturnal, yang akan pergi pada malam hari untuk mencari makanan. Ketika Februari tiba, sang jantan akan mulai mencari betina untuk dikawini.

Namun, sang betina bisa menolaknya. Ketika itu terjadi, sigung betina akan mengeluarkan aroma untuk mengusir pelamar yang ditolak. 

Masa Kelahiran sigung

Mereka akan melakukan perjalanan hingga lima mil selama musim kawin, tetapi umumnya hanya melakukan perjalanan satu atau dua mil.

Pada bulan Maret dan April, bayi sigung akan lahir tergantung pada kapan induknya ingin melahirkan dan berkaitan dengan seberapa besarnya musim dingin di daerah tersebut. 

Sigung betina bisa melahirkan satu sampai lima belas bayi; dengan masa gestasi sigung adalah 60 sampai 75 hari. 

Uniknya, setelah sang bayi lahir, sigung jantan tidak bertanggung jawab pada perlindungan, pemberian makan, dan pemeliharaan sigung muda. Pemeliharaan bayi sigung sepenuhnya diserahkan pada betina.

Induk sigung akan membesarkan anak-anaknya di sarangnya. Meskipun sigung umumnya bukan hewan yang agresif, mereka akan menjadi agresif jika merasa tandu mereka dalam bahaya, dan akan menyemprotkan apa pun pada sesuatu yang mereka anggap sebagai ancaman.

Sigung akan memberi tanda peringatan sebelum menyemprot, seperti menginjak kaki depan mereka, menaikkan ekor, mendesis, dan menyerang ke depan.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Punya Penis Panjang, Keong Ratu Jantan Terancam Saat Kawin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com