Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Covid-19 Ditemukan, Efektifkah Kandidat Vaksin Saat Ini?

Kompas.com - 22/12/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah di berbagai negara telah menetapkan fokus kandidat vaksin yang akan dipergunakan untuk warga negaranya.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/9860/2020, telah menetapkan 6 jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

Keenam vaksin itu merupakan produksi dari PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc-BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Baca juga: 8 Fakta soal Vaksin Covid-19 Sinovac, Isi Vaksin hingga Masa Kedaluwarsa

Namun, baru-baru ini telah ditemukan varian baru dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di London (United Kingdom/UK) yang membuat gelisah banyak negara di Eropa saat ini, sehingga beberapa negara kembali menetapkan lockdown wilayah.

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD mengatakan, dari penjelasan ahli mikrobiologi yaitu Prof Nick Loman di University of Birmingham UK, varian baru virus SARS-CoV-2 ini diberi nama VUI 202012/01.

"Jadi, VUI adalah varian under investigatin (VUI), jadi variasi ini masih dipelajari," kata Ahmad dalam akun sosial media resmi instagramnya.

Sementara itu, pemberian nama angka 202012/01 tersebut dimaknakan varian baru pertama ini ditemukan pada bulan 12 atau Desember 2020.

Dalam varian ini, terdapat mutasi asparigine pada pos 501 (N501Y) yang menjadi tirosin pada protein spike.

Untuk diketahui, protein spike virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah protein yang penting bagi virus untuk menginfeksi tubuh manusia karena berlekatan dengan reseptor ACE2.

Ahmad menuturkan, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang memperkuat argumen bahwa varian baru ini lebih cepat penyebarannya ataupun memperparah kondisi gejala pasien yang telah terinfeksi Covid-19.

"Dan yang kita ketahui hingga saat ini, belum ada bukti bahwa varian N501Y ini - asparagin 501 tirosin ini juga berasosiasi dengan pasien-pasien dengan gejala lebih berat," jelasnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan, Apakah Lebih Menular dan Berbahaya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com